Topik ini merupakan lanjutan inspirasi penulis dari tulisan sebelumnya yaitu Spiritualitas,Intelektualitas, dan Harta Amanah Para Raja Nusantara. Penulis meyakini bahwa harta ini real adalah selain dari pernyataan dalam artikel sebelumnya melalui sejarah yang ada buktinya maupun tidak, juga karena membandingkan realitas yang terjadi di negara Cina saat ini. Berikut ini apa yang sedang terjadi pada Cina yang mengantarkan negara ini mulai menjadi negara terkuat di dunia dalam bidang ekonomi dan militer berkat penemuan tambang emas yang besar.
Tiongkok Menemukan Cadangan
Emas yang Signifikan untuk Mendukung Ambisi Ekonomi dan Militer
Baru-baru ini,
Tiongkok menemukan cadangan emas dalam jumlah besar di Provinsi Hunan, dengan
deposit melebihi 1.000 metrik ton dan bernilai sekitar $82,8 miliar. Penemuan
ini merupakan bagian dari inisiatif Tiongkok yang lebih luas untuk meningkatkan
keamanan sumber daya dan mengurangi ketergantungan pada impor mineral
strategis. Cadangan tersebut terletak di Tambang Emas Wangu, yang telah menjadi
salah satu pusat penambangan emas terpenting di Tiongkok setelah bertahun-tahun
investasi eksplorasi oleh otoritas setempat. Pemerintah memandang penemuan ini
sebagai hal penting untuk memperkuat stabilitas ekonomi dan kemandirian sumber
daya negara tersebut. (South China Morning Post, 2024; State Council of China,
2024)
Secara
paralel, tambang emas Xiling di Provinsi Shandong, lokasi penting lainnya,
telah mengalami peningkatan cadangan hingga lebih dari 592 metrik ton, dengan
nilai potensial melebihi $27,7 miliar. Hal ini menjadikan Xiling sebagai
cadangan emas tunggal terbesar di Tiongkok, dengan sumber daya yang mampu
mendukung produksi selama empat dekade mendatang. Penemuan ini sejalan dengan
tujuan strategis Tiongkok untuk memanfaatkan sumber daya alamnya demi
pertumbuhan ekonomi domestik dan, berpotensi, aplikasi militer, guna memastikan
keamanan nasional dan pembangunan industri jangka panjang. (China Daily Global
Edition, 2023)
Penemuan emas
baru ini diharapkan dapat mendorong investasi infrastruktur, menyediakan
lapangan kerja, dan memperkuat posisi geopolitik Tiongkok dengan mengurangi
ketergantungannya pada sumber daya asing. (South China Morning Post,2024)
Penulis juga melampirkan link video penemuan emas tersebut dari BRICS News JUST IN: 🇨🇳 China discovers $83 billion gold reserve dan pertahanan militer Cina saat ini China's shipbuilding capacity is 230 times greater than the United States, posing a serious threat to America's ability to defend Taiwan.
Analisis Penemuan Tambang Emas dan Kegagalan Manajemen
Pemerintahan Orde Lama & Orde Baru
Tidak bisa dipungkiri bahwa tragedi politik dan kemanusiaan G30S itu berhubungan
dengan penemuan emas di Papua dan pendirian Freeport, Berikut analisis sejarah
gopolitik penulis yang penuh konspirasi tapi logis untuk kita cerna bersama.
Penemuan
tambang emas di Papua oleh Freeport berawal dari penelitian Jean Jacques Dozy
pada 1936, yang mengidentifikasi gunung Ertsberg sebagai lokasi kaya akan
kandungan mineral, termasuk emas dan tembaga. Eksplorasi lebih intensif
dilakukan setelah Freeport Sulphur Company mendapatkan konsesi pada era Orde
Baru. Gunung Grasberg yang kemudian ditemukan di bawah Ertsberg menjadi salah
satu tambang emas terbesar di dunia, mempertegas posisi Freeport di Indonesia
sejak 1970-an (Historia,2017; Koran Sulindo,2023)
Konteks
geopolitik dan ekonomi di sekitar tambang ini terkait erat dengan pelengseran
Presiden Sukarno dan pengaruh Amerika Serikat. Sukarno, yang dianggap terlalu
dekat dengan blok Timur dan menerapkan kebijakan ekonomi nasionalistik, memicu
reaksi dari negara Barat, termasuk perusahaan seperti Freeport. Di sisi lain,
Presiden John F. Kennedy sempat mendukung Sukarno melalui kebijakan ekonomi dan
diplomasi yang cenderung moderat. Namun, setelah pembunuhan Kennedy pada 1963,
kebijakan AS terhadap Indonesia berubah drastis. Pemerintahan Lyndon B. Johnson
lebih mendukung elemen militer Indonesia, yang akhirnya memungkinkan Freeport
memperoleh akses tambang di Papua di bawah rezim Soeharto. (Koran Sulindo,2023;
Transisi, 2020)
Hubungan ini
mengindikasikan korelasi antara dinamika politik global, perubahan kepemimpinan
Indonesia, dan eksploitasi sumber daya alam Papua. Perjanjian New York 1962 dan
intervensi AS juga memainkan peran penting dalam memastikan kendali Papua Barat
oleh Indonesia, yang akhirnya memuluskan langkah Freeport untuk beroperasi. (Transisi,
2020)
Pemikiran tentang "Harta
Amanah Leluhur" dan Relevansinya dengan Peradaban
Menurut
pandangan spiritual, ada keyakinan bahwa "harta amanah leluhur"
berupa sumber daya emas atau kekayaan lainnya disimpan di alam spiritual dan
hanya akan tersedia ketika suatu bangsa mencapai tingkat kedewasaan moral dan
spiritual yang memadai. Hal ini penulis kaitkan dengan perkembangan negara- Tiongkok, yang
dianggap telah "membuka gerbang" untuk mengakses kekayaan tersebut,
sehingga mampu mengalami kemajuan pesat. Dalam narasi ini, keberhasilan sebuah
bangsa dalam mengelola warisan leluhur bergantung pada integritas pemimpin dan
moralitas kolektif rakyatnya.
Dalam konteks
Nusantara, gagasan ini penulis kaitkan dengan argumentasi sebelumnya bahwa
sebagian dari kekayaan leluhur pernah diakses pada era Presiden Sukarno. Namun,
kekayaan tersebut tidak dapat dikelola secara optimal karena berbagai tantangan
geopolitik, termasuk intervensi asing. Pembunuhan Presiden John F. Kennedy
sering disebut dalam teori ini sebagai upaya mencegah kerjasama internasional
yang mendukung kepemimpinan Sukarno. Akibatnya, sumber daya tersebut diduga
"hilang" atau disalahgunakan oleh pihak-pihak tertentu.
Cobaan Tambang Logam “Kurang
Mulia” Terhadap Mentalitas Bangsa Indonesia Saat Ini
Saat mengalami penemuan tambang emas di Papua oleh pemerintahan kolonial Belanda, saat itu pasti Belanda tidak rela itu sebabnya Perundingan antara Belanda dan Indonesia terkait perebutan Papua dikenal sebagai Perjanjian New York atau New York Agreement, yang ditandatangani pada 15 Agustus 1962. Perjanjian ini dimediasi oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dengan dukungan aktif Amerika Serikat, yang khawatir terhadap pengaruh Uni Soviet dalam mendukung Indonesia. Ibarat keluar dari mulut buaya tapi masuk ke mulut harimau. Ternyata Amerika punya rencana tersendiri untuk menguasai Papua melalui pemerintah Orde Baru. Dari sejarah ini kita belajar, bahwa karena tambang emas juga, kita kehilangan banyak nyawa saudara-saudara kita sebanyak sekitar 200.000 hingga 1 juta jiwa dalam tragedy G30S dan kemiskinan warisan hingga saat ini.
Berdasarkan
analisis diatas, semesta belum rela memberi kekayaan lebih banyak lagi karena
tidak ingin tragedi serupa terjadi. Itu sebabnya pemimpin Indonesia diuji
dengan penemuan tambang logam “kurang mulia”, namun nyatanya masih mal
administrasi dan belum mampu melakukan keadilan karena pengelolaannya belum
bisa dirasakan oleh rakyat secara optimal. Berikut bukti yang penulis rangkum:
Indonesia
menghadapi tantangan signifikan dalam pengelolaan tambang yang didominasi oleh
oligarki. Beberapa jenis tambang seperti batu bara, nikel, dan emas sebagian
besar dikuasai oleh perusahaan swasta besar, sering kali dengan keterlibatan
aktor-aktor politik. Menurut laporan Jaringan Advokasi Tambang (JATAM), banyak
izin tambang dikeluarkan tanpa memperhatikan dampak sosial dan lingkungan, menciptakan
kesenjangan antara keuntungan bagi pengusaha dan kerugian bagi masyarakat
lokal, termasuk pencemaran dan konflik lahan. (Mongabay, 2024; ICW, 2023)
Korupsi di
sektor tambang juga menjadi perhatian besar. Revisi UU Minerba memberikan
keuntungan besar bagi perusahaan tambang, seperti perpanjangan izin otomatis
tanpa lelang dan penghapusan kewajiban pembayaran royalti di beberapa kasus.
Regulasi ini memprioritaskan kepentingan korporasi dibandingkan kepentingan
publik, memperparah degradasi lingkungan, dan melemahkan kontrol negara
terhadap sektor tambang. (ICW, 2023)
Implikasi dari struktur
kepemilikan dan korupsi ini mencakup:
Kerusakan Lingkungan:
Aktivitas tambang sering meninggalkan lubang tambang yang tidak direklamasi,
menciptakan ancaman bagi ekosistem dan masyarakat lokal.
Kesengsaraan Masyarakat
Lokal: Konflik lahan, polusi, dan hilangnya sumber mata pencaharian
berdampak pada jutaan penduduk, terutama di wilayah pedesaan dan pesisir. (ICW,
2023)
Penguasaan Ekonomi oleh
Swasta: Ketergantungan pada swasta untuk mengelola sumber daya alam
menciptakan ketidakseimbangan dalam pembagian keuntungan nasional, mengabaikan
prinsip keadilan sosial sebagaimana diatur dalam Pasal 33 UUD 1945. (Mongabay,
2024; ICW, 2023)
Implikasi dan Refleksi
terhadap Moralitas Bangsa
Kepercayaan terhadap "harta
amanah leluhur" penulis gunakan sebagai motivasi untuk mendorong
peningkatan moral dan kesadaran kolektif. Dalam kerangka ini, nilai moral anak
bangsa menjadi tolok ukur penting untuk mempersiapkan diri menerima tanggung
jawab besar dalam mengelola kekayaan alam. Penegakan hukum, transparansi, dan
akuntabilitas dianggap sebagai langkah awal untuk mencapai tingkat peradaban
yang lebih matang.
Transformasi moral ini dipandang
sebagai proses bertahap yang memerlukan introspeksi mendalam dan pengungkapan
kesalahan kolektif di masa lalu. Pada akhirnya, kesadaran kolektif tentang
nilai-nilai luhur akan membawa bangsa ke titik di mana kekayaan alam dapat
dikelola secara berkeadilan dan berkelanjutan, tanpa dominasi asing, seperti
kasus yang sering diasosiasikan dengan pengelolaan tambang Freeport di Papua
ataupun oligarki yang terjadi saat ini.
Menuju Masa Depan yang Mandiri
dan Berdaulat
Dalam visi ini, tambang emas dan
kekayaan lain yang dikelola dengan baik oleh anak bangsa akan menjadi simbol
kedaulatan dan keberhasilan moral. Pengelolaan tersebut tidak hanya memenuhi
kebutuhan ekonomi tetapi juga menjaga keharmonisan dengan prinsip-prinsip
spiritual dan lingkungan, menjadikan Indonesia sebagai bangsa yang mampu
memimpin secara moral dan material di kancah global. Narasi ini mengajak semua
elemen masyarakat untuk fokus pada penguatan nilai-nilai dasar bangsa sebagai
langkah fundamental menuju kemajuan yang sejati.
Referensi
South China Morning Post, 2024. China hits jackpot with
discovery of ‘massive’ gold reserves in Hunan. https://www.scmp.com/economy/china-economy/article/3287729/china-hits-jackpot-discovery-massive-gold-reserves-hunan
State Council of China, 2024. China discovers large-scale
mineral resources in 2024. https://english.www.gov.cn/news/202410/26/content_WS671c8f2ac6d0868f4e8ec570.html
China Daily Global Edition, 2023. New gold reserves discovered
at largest mine. https://global.chinadaily.com.cn/a/202308/10/WS64d49c53a31035260b81b643.html
Historia,2017. CIA Menggulingkan Sukarno demi Emas di Papua.
https://historia.id/politik/articles/cia-menggulingkan-sukarno-demi-emas-di-papua-DWVoM
Koran Sulindo,2023. Menguak Sejarah Freeport dan Insiden 2
Presiden. https://koransulindo.com/menguak-sejarah-freeport-dan-insiden-2-presiden/
Transisi, 2020. Freeport dan Kolonialisme Indonesia di Papua. https://transisi.org/freeport-dan-kolonialisme-indonesia-di-papua/
Mongabay, 2024. Laporan Jatam Beberkan Jaringan Oligarki
Tambang dan Energi di Kubu Capres Cawapres. https://www.mongabay.co.id/2024/01/27/laporan-jatam-beberkan-jaringan-oligarki-tambang-dan-energi-di-kubu-capres-cawapres/
ICW, 2023. Indonesia: Tanah Surga Bagi Oligarki. https://antikorupsi.org/id/indonesia-tanah-surga-bagi-oligarki
Tidak ada komentar:
Posting Komentar