Pada tanggal 17 Agustus hari kemerdekaan RI ke-79 tahun tepat empat hari yang lalu, viral video ucapan anak-anak Palestina memberikan ucapan Selamat Hari Kemerdekaan bagi Indonesia melalui akun Instagram Adara Relief Internasional. Adara merupakan Lembaga kemanusiaan peduli anak dan perempuan yang khusus pada aksi peduli Palestina. Unggahan video dengan caption “Jangan pernah lupakan Palestina dan seluruh jasanya bagi Indonesia” diunggah ulang banyak akun dan sempat viral di beberapa media sosial dan media mainstream Indonesia. Apa makna dibalik ucapan ini dan adakah harapan lebih dari sebatas bantuan kemanusiaan yang selama ini telah diterima Palestina dari Indonesia?
Screen shoot video dari akun Instagram Adara Relief Internasional |
Sejarah Persahabatan Indonesia-Palestina
Sampai saat ini Indonesia merupakan salah satu negara yang paling banyak membantu Palestina dalam bidang kemanusiaan dan diplomasi. Empati dalam bentuk bantuan dana kemanusiaan terus disalurkan oleh rakyat Indonesia melalui lembaga amal apapun. Selain berupa kebutuhan dan makanan sehari-hari, bantuan yang sudah disalurkan ke Palestina juga telah terbangung beberapa masjid, madrasah, dan rumah sakit yang kemudian bangunan-bangunan itu dihancurkan oleh Israel juga. Caption yang menyebutkan “Jangan pernah lupakan Palestina dan seluruh jasanya bagi Indonesia” seolah menjadi pengingat bahwa Indonesia tidak boleh berhenti dalam membantu negara yang terjajah ini. Jika merunut dari sejarahnya, berikut ini jasa Palestina terhadap negara Indonesia, lebih tepatnya jasa sebelum Indonesia merdeka:
·
Palestina merupakan salah satu negara pertama
yang mengakui kemerdekaan Indonesia pada 6 September 1944, sebelum Indonesia
memproklamirkan kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945. Pengakuan ini disampaikan
oleh mufti besar Palestina Amin Al Husaini.(Insan, 2019)
·
Dukungan materi Seorang saudagar kaya Palestina,
Muhammad Ali Taher, memberikan seluruh uangnya kepada Bank Arab untuk mendukung
kemerdekaan Indonesia.(Adara, 2024)
·
Pengakuan Negara-negara Arab Mufti Agung
Yerusalem dan Pemimpin Tertinggi Dewan Palestina, Syeikh Muhammad Amin
al-Husaini, ikut meningkatkan pengakuan Indonesia oleh negara-negara Arab
lainnya, terutama melalui Liga Arab.
Apakah Indonesia yang Diharapkan Palestina untuk
Terbebas dari Penjajahan?
Diantara negara-negara yang memberikan bantuan terhadap Palestina, Indonesia hanya salah satu diantara beberapa negara yang mendukung Palestina. Negara lain yang juga menyumbang bantuan ke Palestina menurut setneg (2024) antara lain: Arab Saudi, Brunei Darussalam, Malaysia,Iran, Afrika Selatan, Venezuela, Yordania, Jerman, Swedia, Jepang, Prancis, Swiss, Inggris, Belanda, Uni Eropa, dan Amerika Serikat. Lalu apa yang membuat Indonesia menjadi spesial bagi Palestina selain ikatan emosional sejarah masa lalu dan bantuan yang diberikan selama ini?
·
Kepercayaan Mujaddid yang datang dari
Indonesia
Dalam agama Islam selain Al-Quran, hadits juga menjadi rujukan utama kedua yang penting dalam memaknai dan menjalani kehidupan. Dalam hadits sahih terdapat sabda Rosulullah yaitu “Sesungguhnya Allah mengutus untuk umat ini pada setiap penghujung seratus tahun seseorang yang memperbaharui agamanya” (HR. Abu Daud).
Mujaddid, dalam
pandangan Islam, adalah pembaharu agama yang muncul setiap seratus tahun untuk
memperbaharui kembali ajaran Islam yang murni. Berdasarkan sejarah berikut
nama-nama Mujadid sejak abad awal hijriah (Sanad Media, 2022):
1. Abad Pertama,
Umar bin Abdul Aziz (w. 101 H)
2. Abad kedua,
Muhammad bin Idris As-Syafi'i (w. 204 H)
3. Abad ke-3,
Imam Ibnu Suraij (w. 306 H) atau Abul Hasan Al-Asy'ari (w. 324H).
4. Abad ke-4,
Abu Hamid Al-Isfirayini (406 H) atau Imam Sahl bin Abi Sahl As-Sho'luqi atau
Abu Bakar Al-Baqillani (w. 403 H).
5. Abad ke-5,
Hujjatul Islam Abu Hamid Al-Ghozali (w. 505 H). Beliau juga termasuk mujaddid
yang disepakati oleh para ulama.6. Abad ke-6, Imam Fakhruddin Ar-Razi (w. 606
H) atau Imam Rofi'i (w. 623 H).
7. Abad ke-7,
Imam Ibnu Daqiq Al-I'ed (w. 702 H). Beliau juga mujaddid yang disepakati.
8. Abad ke-8,
Imam Sirojuddin Al-Bulqini (w. 805 H) atau Imam Iroqi (w. 806 H).
9. Abad ke-9,
Imam Suyuthi (w. 911 H).
10. Abad ke-10,
Imam Syamsuddin Ar-Romli (w. 1004 H).
11. Abad ke-11,
Ibrahim bin Hasan Al-Kurdi (w. 1101 H).
12. Abad ke-12, Sayyid Murtadho Az-Zabidi (w. 1205 H).
Dan seterusnya sampai hari kiamat. Pemilihan para ulama terhadap beberapa orang ini tentu bukan asal-asalan, tapi ada kriteria yang harus dipenuhi, pastinya bukan ulama biasa. Beberapa ulama dan pengikutnya percaya bahwa Mujaddid berikutnya akan datang dari Indonesia, membawa semangat dan kekuatan baru bagi perjuangan umat Muslim, termasuk dalam perjuangan membebaskan Palestina dari penindasan.
·
Nubuat Imam Mahdi Perebut Gaza dari Israel
Berasal dari Indonesia
Imam Suyuthi
menyebutkan bahwa di akhir abad umur dunia ini, Nabi Isa yang menjadi mujaddid
terakhir. Namun sebelum itu akan didahului dengan munculnya Imam Mahdi. Imam
Mahdi adalah seorang pemimpin muslim yang diutus Allah SWT di akhir zaman untuk
membawa kemakmuran, menegakkan keadilan, dan menghancurkan kezaliman. Imam
Mahdi juga ditugaskan untuk menuntun manusia kembali ke jalan Allah,
menyebarkan Islam ke seluruh dunia, dan memerintah selama 7 atau 8 tahun (NU
Online, 2020)
Imam Mahdi ini
akan turun sebelum turunnya Nabi Isa. Sosok Imam Mahdi ini tidak sedikit yang
pecaya bahwa kemunculannya juga berasal dari Indonesia karena menunjukkan
posisinya yang ada di Timur. Dalam beberapa riwayat, kedatangan pasukan panji
hitam dari Timur merupakan salah satu tanda-tanda hari kiamat. Dikatakan bahwa
kedatangan pasukan ini akan berbarengan dengan kemunculan Imam Mahdi, dan bahwa
Imam Mahdi akan mendapatkan dukungan penuh dari pasukan ini pada hari kiamat.
“Ada tiga
orang yang akan saling membunuh di sisi simpanan kamu; mereka semua adalah
putera khalifah, kemudian ia tidak akan kembali kepada salah seorang dari
mereka. Akhirnya, muncullah bendera-bendera hitam dari arah timur, lalu mereka
akan memerangi kamu dengan peperangan yang tidak pernah dilakukan oleh satu
kaum pun.. (lalu Baginda menuturkan sesuatu yang tidak aku fahami, kemudian
bersabda): Jika kamu melihatnya, maka bai’ahlah dia. Walaupun dengan merangkak
di atas salji, kerana sesungguhnya dia ialah khalifah Allah, al-Mahdi.”
(H.R. Ibnu Majah)
Tantangan yang dialami oleh
Indonesia dalam Mewujudkan Nubuat Mujaddid dan Imam Mahdi
Meskipun banyak yang berharap
pada Indonesia untuk menjadi pelengkap nubuat dari beberapa hadits dan
membebaskan Palestina dari penjajahan, namun keadaan Indonesia saat ini masih
jauh dari harapan itu. Kenyataannya masih
banyak masalah yang dihadapi internal bangsa Indonesia seperti masalah disintegrasi,
korupsi, kemiskinan, dan kebodohan. Masalah-masalah ini tidak biasa dianggap
sepele karena penghambat kemajuan dan kekuatan sebagai bangsa untuk disegani.
Selain dari masalah internal
bangsa Indonesia sendiri, negara timur ini juga punya tantangan dari zionis
yang tidak pernah lelah menyebar tipu daya dan kebohongan melalui media. Tipu
daya tersebut adalah membuat mayoritas manusia dunia terbuai dalam gaya hidup
hedonisme,materialisme, atheisme, free sex dan penyimpangan seksual tidak
terkecuali melecehkan agama besar dunia yaitu Kristen dan Islam. Zionis juga
terus berusaha menjalin hubungan diplomatik dengan pejabat dan orang-orang
berpengaruh di Indonesia dengan strategi hasbaranya.
Sampai saat ini, dunia masih
terbagi menjadi beberapa kelas yaitu belahan bumi utara dan belahan bumi
selatan yaitu bumi utara identik dengan negara maju dan bumi selatan identik
dengan negara tertinggal. Semua itu terjadi tidak lain dan tidak bukan akibat
dari kemunculan kapitalisme global. Kapitalisme global yang secara umum
dipahami mendorong ekspansi komersial melewati batas-batas lokal menuju ke
skala internasional dimana pemilik bisnis adalah orang-orang dari negara maju
sedangkan kosumen dan pekerja berasal dari negara-negara tertinggal adalah juga
merupakan tantangan selain masalah internal dan strategi zionis itu sendiri. Kapitalisme
global juga menciptakan masyarakat konsumen yang eksistensinya dilihat hanya
dengan pembedaan komoditi yang dikonsumsi, dengan terus menerus mengkonsumsi
berbagai tanda dan status sosial di balik komoditi. Inovasi perusahaan
teknologi turut membuat orang menjadi konsumtif.
Wallahualam bisshowab
Referensi:
Adara Relief International. (2024). **Peran Palestina
terhadap Kemerdekaan Indonesia**. Diakses dari
[https://adararelief.com/peran-palestina-terhadap-kemerdekaan-ri/](https://adararelief.com/peran-palestina-terhadap-kemerdekaan-ri/)
Insan, W. F., &
Nurmayanti, N. H. (2019). **Diplomat dari Negeri Kata-Kata (Diplomasi Haji Agus
Salim pada Inter Asian Relation Conference dan Komisi Tiga Negara)**.
*HISTORIA: Jurnal Pendidik dan Peneliti*, 11(2), 116.
NU Online. (2020). **Imam Mahdi Sang Khalifah Akhir Zaman,
Siapakah Ia?** Diakses dari
[https://nu.or.id/syariah/imam-mahdi-sang-khalifah-akhir-zaman-siapakah-ia-N0qXY](https://nu.or.id/syariah/imam-mahdi-sang-khalifah-akhir-zaman-siapakah-ia-N0qXY)
Sanad Media. (2022). **Nama-nama Mujaddid Setiap Abad**.
Diakses dari
[https://sanadmedia.com/post/nama-nama-mujaddid-setiap-abad](https://sanadmedia.com/post/nama-nama-mujaddid-setiap-abad)
Sekretariat Negara Republik Indonesia. (2024). **Wapres: Isu
Palestina Lekat di Hati Masyarakat Indonesia**. Diakses dari [https://www.setneg.go.id/baca/index/wapres_isu_palestina_lekat_di_hati_masyarakat_indonesia](https://www.setneg.go.id/baca/index/wapres_isu_palestina_lekat_di_hati_masyarakat_indonesia)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar