My Story Beneath of Hidden Treasure

Post Top Ad

Rabu, 28 Agustus 2024

Palestina Berharap pada Indonesia untuk Terbebas dari Penjajahan?

Pada tanggal 17 Agustus hari kemerdekaan RI ke-79 tahun tepat empat hari yang lalu, viral video ucapan anak-anak Palestina memberikan ucapan Selamat Hari Kemerdekaan bagi Indonesia melalui akun Instagram Adara Relief Internasional. Adara merupakan Lembaga kemanusiaan peduli anak dan perempuan yang khusus pada aksi peduli Palestina. Unggahan video dengan captionJangan pernah lupakan Palestina dan seluruh jasanya bagi Indonesia” diunggah ulang banyak akun dan sempat viral di beberapa media sosial dan media mainstream Indonesia. Apa makna dibalik ucapan ini dan adakah harapan lebih dari sebatas bantuan kemanusiaan yang selama ini telah diterima Palestina dari Indonesia?

 

Screen shoot video dari akun Instagram Adara Relief Internasional

Sejarah Persahabatan Indonesia-Palestina


Sampai saat ini Indonesia merupakan salah satu negara yang paling banyak membantu Palestina dalam bidang kemanusiaan dan diplomasi. Empati dalam bentuk bantuan dana kemanusiaan terus disalurkan oleh rakyat Indonesia melalui lembaga amal apapun. Selain berupa kebutuhan dan makanan sehari-hari, bantuan yang sudah disalurkan ke Palestina juga telah terbangung beberapa masjid, madrasah, dan rumah sakit yang kemudian bangunan-bangunan itu dihancurkan oleh Israel juga. Caption yang menyebutkan “Jangan pernah lupakan Palestina dan seluruh jasanya bagi Indonesia” seolah menjadi pengingat bahwa Indonesia tidak boleh berhenti dalam membantu negara yang terjajah ini. Jika merunut dari sejarahnya, berikut ini jasa Palestina terhadap negara Indonesia, lebih tepatnya jasa sebelum Indonesia merdeka:

·        Palestina merupakan salah satu negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia pada 6 September 1944, sebelum Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945. Pengakuan ini disampaikan oleh mufti besar Palestina Amin Al Husaini.(Insan, 2019)

·        Dukungan materi Seorang saudagar kaya Palestina, Muhammad Ali Taher, memberikan seluruh uangnya kepada Bank Arab untuk mendukung kemerdekaan Indonesia.(Adara, 2024)

·        Pengakuan Negara-negara Arab Mufti Agung Yerusalem dan Pemimpin Tertinggi Dewan Palestina, Syeikh Muhammad Amin al-Husaini, ikut meningkatkan pengakuan Indonesia oleh negara-negara Arab lainnya, terutama melalui Liga Arab.

 

Apakah  Indonesia yang Diharapkan Palestina untuk Terbebas dari Penjajahan?

Diantara negara-negara yang memberikan bantuan terhadap Palestina, Indonesia hanya salah satu diantara beberapa negara yang mendukung Palestina. Negara lain yang juga menyumbang bantuan ke Palestina menurut setneg (2024) antara lain:  Arab Saudi, Brunei Darussalam, Malaysia,Iran, Afrika Selatan, Venezuela, Yordania, Jerman, Swedia, Jepang, Prancis, Swiss, Inggris, Belanda, Uni Eropa, dan Amerika Serikat. Lalu apa yang membuat Indonesia menjadi spesial bagi Palestina selain ikatan emosional sejarah masa lalu dan bantuan yang diberikan selama ini?

·         

       Kepercayaan Mujaddid yang datang dari Indonesia

Dalam agama Islam selain Al-Quran, hadits juga menjadi rujukan utama kedua yang penting dalam memaknai dan menjalani kehidupan. Dalam hadits sahih terdapat sabda Rosulullah yaitu “Sesungguhnya Allah mengutus untuk umat ini pada setiap penghujung seratus tahun seseorang yang memperbaharui agamanya” (HR. Abu Daud).

Mujaddid, dalam pandangan Islam, adalah pembaharu agama yang muncul setiap seratus tahun untuk memperbaharui kembali ajaran Islam yang murni. Berdasarkan sejarah berikut nama-nama Mujadid sejak abad awal hijriah (Sanad Media, 2022):

 

1. Abad Pertama, Umar bin Abdul Aziz (w. 101 H)

2. Abad kedua, Muhammad bin Idris As-Syafi'i (w. 204 H)

3. Abad ke-3, Imam Ibnu Suraij (w. 306 H) atau Abul Hasan Al-Asy'ari (w. 324H).

4. Abad ke-4, Abu Hamid Al-Isfirayini (406 H) atau Imam Sahl bin Abi Sahl As-Sho'luqi atau Abu Bakar Al-Baqillani (w. 403 H).

5. Abad ke-5, Hujjatul Islam Abu Hamid Al-Ghozali (w. 505 H). Beliau juga termasuk mujaddid yang disepakati oleh para ulama.6. Abad ke-6, Imam Fakhruddin Ar-Razi (w. 606 H) atau Imam Rofi'i (w. 623 H).

7. Abad ke-7, Imam Ibnu Daqiq Al-I'ed (w. 702 H). Beliau juga mujaddid yang disepakati.

8. Abad ke-8, Imam Sirojuddin Al-Bulqini (w. 805 H) atau Imam Iroqi (w. 806 H).

9. Abad ke-9, Imam Suyuthi (w. 911 H).

10. Abad ke-10, Imam Syamsuddin Ar-Romli (w. 1004 H).

11. Abad ke-11, Ibrahim bin Hasan Al-Kurdi (w. 1101 H).

12. Abad ke-12, Sayyid Murtadho Az-Zabidi (w. 1205 H).

Dan seterusnya sampai hari kiamat. Pemilihan para ulama terhadap beberapa orang ini tentu bukan asal-asalan, tapi ada kriteria yang harus dipenuhi, pastinya bukan ulama biasa. Beberapa ulama dan pengikutnya percaya bahwa Mujaddid berikutnya akan datang dari Indonesia, membawa semangat dan kekuatan baru bagi perjuangan umat Muslim, termasuk dalam perjuangan membebaskan Palestina dari penindasan.

·        Nubuat Imam Mahdi Perebut Gaza dari Israel Berasal dari Indonesia

Imam Suyuthi menyebutkan bahwa di akhir abad umur dunia ini, Nabi Isa yang menjadi mujaddid terakhir. Namun sebelum itu akan didahului dengan munculnya Imam Mahdi. Imam Mahdi adalah seorang pemimpin muslim yang diutus Allah SWT di akhir zaman untuk membawa kemakmuran, menegakkan keadilan, dan menghancurkan kezaliman. Imam Mahdi juga ditugaskan untuk menuntun manusia kembali ke jalan Allah, menyebarkan Islam ke seluruh dunia, dan memerintah selama 7 atau 8 tahun (NU Online, 2020)

Imam Mahdi ini akan turun sebelum turunnya Nabi Isa. Sosok Imam Mahdi ini tidak sedikit yang pecaya bahwa kemunculannya juga berasal dari Indonesia karena menunjukkan posisinya yang ada di Timur. Dalam beberapa riwayat, kedatangan pasukan panji hitam dari Timur merupakan salah satu tanda-tanda hari kiamat. Dikatakan bahwa kedatangan pasukan ini akan berbarengan dengan kemunculan Imam Mahdi, dan bahwa Imam Mahdi akan mendapatkan dukungan penuh dari pasukan ini pada hari kiamat.

“Ada tiga orang yang akan saling membunuh di sisi simpanan kamu; mereka semua adalah putera khalifah, kemudian ia tidak akan kembali kepada salah seorang dari mereka. Akhirnya, muncullah bendera-bendera hitam dari arah timur, lalu mereka akan memerangi kamu dengan peperangan yang tidak pernah dilakukan oleh satu kaum pun.. (lalu Baginda menuturkan sesuatu yang tidak aku fahami, kemudian bersabda): Jika kamu melihatnya, maka bai’ahlah dia. Walaupun dengan merangkak di atas salji, kerana sesungguhnya dia ialah khalifah Allah, al-Mahdi.” (H.R. Ibnu Majah)




Tantangan yang dialami oleh Indonesia dalam Mewujudkan Nubuat Mujaddid dan Imam Mahdi

Meskipun banyak yang berharap pada Indonesia untuk menjadi pelengkap nubuat dari beberapa hadits dan membebaskan Palestina dari penjajahan, namun keadaan Indonesia saat ini masih jauh dari harapan itu. Kenyataannya masih  banyak masalah yang dihadapi internal bangsa Indonesia seperti masalah disintegrasi, korupsi, kemiskinan, dan kebodohan. Masalah-masalah ini tidak biasa dianggap sepele karena penghambat kemajuan dan kekuatan sebagai bangsa untuk disegani.

Selain dari masalah internal bangsa Indonesia sendiri, negara timur ini juga punya tantangan dari zionis yang tidak pernah lelah menyebar tipu daya dan kebohongan melalui media. Tipu daya tersebut adalah membuat mayoritas manusia dunia terbuai dalam gaya hidup hedonisme,materialisme, atheisme, free sex dan penyimpangan seksual tidak terkecuali melecehkan agama besar dunia yaitu Kristen dan Islam. Zionis juga terus berusaha menjalin hubungan diplomatik dengan pejabat dan orang-orang berpengaruh di Indonesia dengan strategi hasbaranya.

Sampai saat ini, dunia masih terbagi menjadi beberapa kelas yaitu belahan bumi utara dan belahan bumi selatan yaitu bumi utara identik dengan negara maju dan bumi selatan identik dengan negara tertinggal. Semua itu terjadi tidak lain dan tidak bukan akibat dari kemunculan kapitalisme global. Kapitalisme global yang secara umum dipahami mendorong ekspansi komersial melewati batas-batas lokal menuju ke skala internasional dimana pemilik bisnis adalah orang-orang dari negara maju sedangkan kosumen dan pekerja berasal dari negara-negara tertinggal adalah juga merupakan tantangan selain masalah internal dan strategi zionis itu sendiri. Kapitalisme global juga menciptakan masyarakat konsumen yang eksistensinya dilihat hanya dengan pembedaan komoditi yang dikonsumsi, dengan terus menerus mengkonsumsi berbagai tanda dan status sosial di balik komoditi. Inovasi perusahaan teknologi turut membuat orang menjadi konsumtif.

Wallahualam bisshowab



Referensi:

Adara Relief International. (2024). **Peran Palestina terhadap Kemerdekaan Indonesia**. Diakses dari [https://adararelief.com/peran-palestina-terhadap-kemerdekaan-ri/](https://adararelief.com/peran-palestina-terhadap-kemerdekaan-ri/)

 Insan, W. F., & Nurmayanti, N. H. (2019). **Diplomat dari Negeri Kata-Kata (Diplomasi Haji Agus Salim pada Inter Asian Relation Conference dan Komisi Tiga Negara)**. *HISTORIA: Jurnal Pendidik dan Peneliti*, 11(2), 116.

NU Online. (2020). **Imam Mahdi Sang Khalifah Akhir Zaman, Siapakah Ia?** Diakses dari [https://nu.or.id/syariah/imam-mahdi-sang-khalifah-akhir-zaman-siapakah-ia-N0qXY](https://nu.or.id/syariah/imam-mahdi-sang-khalifah-akhir-zaman-siapakah-ia-N0qXY)

Sanad Media. (2022). **Nama-nama Mujaddid Setiap Abad**. Diakses dari [https://sanadmedia.com/post/nama-nama-mujaddid-setiap-abad](https://sanadmedia.com/post/nama-nama-mujaddid-setiap-abad)

Sekretariat Negara Republik Indonesia. (2024). **Wapres: Isu Palestina Lekat di Hati Masyarakat Indonesia**. Diakses dari [https://www.setneg.go.id/baca/index/wapres_isu_palestina_lekat_di_hati_masyarakat_indonesia](https://www.setneg.go.id/baca/index/wapres_isu_palestina_lekat_di_hati_masyarakat_indonesia)

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar