“Harta melimpah tak ada gunanya bagi orang yang tidak bisa menggunakannya. "
Tempat ibadah hindu di salah satu tempat Tirta Empul dekat dengan Istana Tampak Siring |
Saya tidak setuju pada orang intelek bilang bahwa spiritualitas adalah pelampiasan orang yang mengalami trauma. Mengatakan demikian sama saja mengatai para nabi dan wali termasuk nabi muhammad. Secara mereka adalah orang-orang dengan spiritualitas tertinggi versi Islam.
Bagi saya, spiritualitas adalah Entitas
tertinggi di alam fana ini. Manusia yang diberi trauma dalam hidup hingga kemudian
mereka berfokus pada spiritualitas adalah yang beruntung disadarkan dari
kefanaan dunia yang sementara. Bhkn berdasarkan sejarah, intelektualitas lahir dari
spiritualitas. Orang-orang berintelektual tinggi punya latar belakang sebagai
manusia suci dan bijaksana mulai dari
filsuf Yunani, ulama Islam, pendeta Nasrani, dan sebagainya.
Dengan kata lain, saya tidak setuju dengan dikotomi spiritualitas
dan intelektualitas meskipun dikatakan oleh seorang intelektual. Menurut saya
dia belum naik kelas secara kejiwaan dan masih terikat hal-hal yang bersifat
material dan indrawi.
Harta Amanah Para Raja Nusantara
Ini sebuah reaksi saya terhadap yang
mengatakan harta amanah Sokarno adalah hoax. Entah dalam firasat saya yang
terdalam, harta ini emang ada. Cuma usaha kemarin-kemarin untuk mencairkannya
belum bisa, ya karena orang-orang Indonesia belum siap. Baik di bunker Swiss
atau di bunker-bunker nusantara ini. Istilah Sukarno juga bukan berarti semata-mata
peninggalannya. Tapi dia yang dipercaya untuk menjaga harta karun para raja
nusantara.
“Harta melimpah tak ada gunanya
bagi orang yang tidak bisa menggunakannya. " begitupun harta yang konon bisa jadi modal untuk Indonesia jadi mercusuar dunia. Sebelum hartanya ada, ya
manusianya dulu yang dihebatkan.
Spiritualitas adalah kunci
netralitas manusia lepas dari ikatan duniawi yang menyiksa sekaligus kunci
harta amanah ini. Spiritualitas adalah jembatan penghujung antara dimensi
material dan dimensi gaib dimana harta ini disimpan.
Sebenarnya, alam bawah sadar masayaarakat
Indonesia sudah memiliki kesadaran spiritualitas dengan hobi mistis,
klenik,magis, dan sebagainya. Cuma tidak diimbangi dengan moralitas dan asketisme
yang melalui jalur agama tertentu. Jadi jatuhnya dianggap sesat.
Padahal Islam ataupun agama-agama lain memberikan corong menuju
kearah itu. Namun kebanyakan tidak tau karena terlalu fokus pada kepuasan yang
dangkal.
Petunjuk Pertama Harta Amanah
Barusan telponan sama adek saya bahwa
dia bertemu dengan salah satu anak Sukarno yang dengan wanita Belanda ngomongin
harta warisan sekaligus harta amanah peninggalan Sukarno. Setelah telponan
berakhir, saya tiba-tiba teringat peristiwa pas pulang dari Tirta Empul, tiba-tiba kok penasaran dengan Istana Tampak Siring disebelahnya. Saat itu nanya tukang
parkir "boleh masuk kesini?" dijawabnya "boleh. Tapi lagi
tutup." gitu aja terus lupa.
Bbrp waktu stlh berlalu mimpi ketemu Sukarno lg di dalam istana tapi saya sdengan di dekat kolam dengan bunga teratai tapi tidak ngobrol sih..Nah, pas kebetulan kemarin dapat ajakan Jaldis ke Bali tiba-tiba saya pengen ikut karena mau ke tampak siring. Saya punya firasat disana ada clue tentang harta amanah presiden Sukarno, deh. Harta amanah ini lagi dititipin di dunia gaib belum bisa muncul secara fisik kecuali tau passwordnya.
Urgensi harta amanah ini sebagaimana desas-desus spiritualis bahwa sangat bnyk hingga bisa melunasi utang luar
negeri Indonesia. Masalahnya untuk menmbus
kode password itu hanya bisa dilakukan ketika punya frekuensi yang sama dengan
Sukarno yaitu melalui ilmu spiritual yang tinggi. Ya, demikian..
Terakhir ke Bali saya ke Tirta
Empul, tidak ikut mandi2an sakral alias melukat seperti wisatawan lain karena
selain tidak bawa baju ganti, karena saat itu belum awakening spiritualnya
khawatir kalau sebuah kesayairikan. Tapi next time akan saya try. Hehe.
Nah, inspirasi ini datang tiba-tiba
pengen meditasi walaupun jadi nya bukan dapat ilham malah mimpi dan ngigau dalam
duduk. 😅 Petunjuk dateng setelah ber jam-jam yaitu
harta karun peninggalan presiden pertama Sukarno. Hmm..
Menarik, kan??
Coretan diatas adalah kumpulan
cuit saya yang sebatas pemikiran melalui mimpi dan meditasi. Tidak dijamin
kebenarannya dan penulis tidak bertanggungjawab untuk membuktikannya. Meski
demikian sudah ada buku yang pernah
mengulasnya. Pembaca disarankan untuk membaca buku tersebut yaitu “Harta Amanah
Soekarno” oleh Safari Ans.
Pas ke tirta empul tahun 2018 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar