Saya akan membagikan cerita piknik lagi selama saya berada di
Kuningan. Piknik yang ingin saya ceritakan saya kasih judul “Napak Tilas di
Wisata Cibulan Kuningan”, hehe.. Terinspirasi oleh Prabu Siliwangi yang pernah
meninggalkan petilasan ditempat ini dengan bertapa, sehingga dengan
pertapaannya ini Allah menganugrahi tempat ini dengan mata air yang super
jernih berupa 7 sumur. Nah, seperti apa wisata Cibulan ini? Mari jelajahi
bersama melalu cerita saya, Hayuuuk…
Saya mengunjungi wisata Cibulan dengan beberapa teman saya,
saya penasaran karena memang baru pertama kalinya. Sehingga patut dicoba ya kan?! Objek wisata ini terdiri
dari Sebuah kolam renang air segar yang luas dan uniknya kamu bisa berenang
dengan ikan. Selain itu ada 7 sumur keramat sebagaimana yang pernah dinyanyikan
oleh ratu dangdut bunda Elvi Sukaesih. Objek wisata Cibulan merupakan salah satu objek wisata
tertua di Kuningan. Objek wisata ini diresmikan pada 27 Agustus 1939 oleh Bupati Kuningan saat itu, yaitu R.A.A. Mohamand
Achmad.
Dekripsi Wisata
·
Kolam Ikan
Di dalam objek wisata ini terdapat dua kolam besar yang
berbentuk persegi panjang. Kolam pertama berukuran 35x15 meter persegi dengan
kedalaman sekitar 2 meter. Sedangkan, kolam kedua berukuran 45x15 meter persegi
yang dibagi menjadi dua bagian. Bagian pertama berkedalaman 60 sentimeter dan
bagian kedua berkedalaman 120 sentimeter. Kedua kolam ini selalu dikuras sekali
dalam dua minggu, atau bisa lebih. Hal itu bergantung kebersihan air.
Setiap kolamnya dihuni oleh puluhan ikan yang berwarna
abu-abu kehitaman dan disebut sebagai kancra bodas atau ikan dewa (Tor
douronensis). Ukurannya berbagai macam mulai dari yang panjangnya 20-an
sentimeter hingga 1 meter. Ikan Dewa adalah sejenis ikan yang dikeramatkan oleh
penduduk di sekitar wilayah Desa Manis Kidul karena dipercaya mempunyai
keistimewaan tertentu. Nah, ternyata daya tarik ikan ini dimanfaatkan pengelola
layaknya atraksi lumba-lumba dimana wisatawan yang berminat boleh berfoto
bersama ikan dengan membayar sejumlah rupiah. Kalo ga salah sih 10 ribu atau 20
ribu rupiah gitu deh. Selain itu juga wisatawan bisa memberi makan ikan dewa
dengan ikan kecil-kecil seharga 5 ribu rupiah perpaketnya.
Meski semua kolam itu dihuni puluhan ikan kancra bodas
atau ikan dewa, kolam-kolam di Cibulan dibuka sebagai kolam pemandian umum. Jadi
kamu kalo mengunjunginya disini bisa merasakan sensasi mandi bareng ikan dewa
dalam kolam. Tempat rekreasi ini dilengkapi pula dengan fasilitas khas tempat
pemandian, seperti tempat ganti pakaian, 6 buah kamar kecil dan 2 buah kamar
mandi untuk tempat bilas seusai berenang.
· 7 Sumur Keramat
Selain kolam dengan ikan dewanya yang jinak, di sudut
barat pemandian ini juga terdapat tujuh sumber mata air yang dikeramatkan yang
bernama Tujuh Sumur. Tujuh mata air ini berbentuk kolam-kolam kecil yang
masing-masing mempunyai nama tersendiri, yaitu: Sumur Kejayaan,
Sumur Kemulyaan, Sumur Pengabulan, Sumur Cirancana, Sumur Cisadane, Sumur
Kemudahan, dan Sumur Keselamatan. Di antara ketujuh sumur itu, konon ada salah satu sumur
yang berisikan Kepiting Emas, yaitu Sumur Cirancana. Apabila ada orang yang
sedang mujur dan dapat melihat wujud dari Kepiting Emas itu,
maka segala keinginannya akan terkabul.
Pengen nunjukin betapa langsingnya saya jd perlu perbandingan, haha ..( hadeuh,padahal gagal pose ) |
ini dengan teman sepermainan |
Tujuh mata air itu terletak mengelilingi sebuah petilasan
yang konon merupakan petilasan Prabu Siliwangi ketika ia beristirahat
sekembalinya dari perang melawan Kasultanan Mataram. Petilasan itu berupa
susunan batu seperti menhir dan dua patung harimau loreng (lambang kebesaran
Raja Agung Pajajaran). Tujuh sumur dan petilasan Prabu Siliwangi ini sering
dikunjungi orang untuk berziarah, terutama pada malam Jumat Kliwon atau selama
bulan Maulud dalam penanggalan Hijriah. Mereka percaya bahwa air di tempat itu
akan membawa berkah dan dapat mengabulkan permohonan mereka.
Dan saya telah mencoba ketujuh sumurnya memang segar
sekali airnya. Tapi sayangnya ditiap sumur ada pungli (maaf ya walaupun
sukarela). Untuk masuk ke area sumur bayar 2000, dan tiap sumur ada lagi sampai
7 kali plus petilasannya. Belum lagi ada pemandunya yang ngajak kita
speak2 kalo untuk yang baru pertama kali
kesitu. walau emang bayarnya sukarela. Tapi ga tahu juga apakah kita boleh
menolak masuk tanpa didampingi pemandu? Hmmm….
saya membelakangi macan lambang prabu Siliwangi |
Nama-nama sumur (turis paling narsis) |
Air di Cibulan selalu bersih, bening, sejuk, dan melimpah,
meskipun pada musim kemarau panjang. Semacam air zam-zam ala Indonesia gitu
deh. Konon dari cerita juga air disini muncul lantaran doa yang dipanjatkan
Prabu Siliwangi layaknya air zam-zam berkat doa Siti Hajar yang keluar melalui
pukulan kaki bayi nabi Ismail. Itulah
sebabnya, selain sebagai tempat rekreasi, Cibulan juga dijadikan sebagai sumber
air untuk Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kuningan dan dimanfaatkan Pertamina untuk
memasok kebutuhan air bersih di dua kompleks miliknya, yaitu Padang Golf
Ciperna di Kota Cirebon, dan Kantor Daerah Operasi Hulu Jawa Bagian Barat (DOH
JBB) di Klayan, Kabupaten Cirebon. Masya Allah ya…
Sejarah
Menurut cerita yang berkembang di kalangan
Masyarakat Desa Maniskidul dan masyarakat Kuningan
pada umumnya, ikan dewa yang ada di
kolam Cibulan ini konon dahulunya adalah prajurit-prajurit yang membangkang
atau tidak setia pada masa pemerintahan Prabu Siliwangi. Singkat cerita,
prajurit-prajurit pembangkang tersebut kemudian dikutuk oleh Prabu Siliwangi
sehingga menjadi ikan. Konon ikan-ikan dewa ini dari dulu hingga sekarang
jumlahnya tidak berkurang maupun bertambah.
Apabila kolam dikuras, ikan-ikan ini akan hilang entah
kemana, namun saat kolam diisi air, mereka akan kembali lagi dengan jumlah
seperti semula. Terlepas dari benar atau tidaknya legenda itu sampai saat ini
tidak ada yang berani mengambil ikan ini karena ada kepercayaan bahwa barang
siapa yang berani mengganggu ikan-ikan tersebut akan mendapatkan kemalangan.
Aksesibilitas
Wana wisata ini dapat dicapai dari Kota Kuningan dan
dari Kota Cirebon. Terletak di Jalur Jalan Raya Kuningan-Cirebon, kondisi jalan umumnya beraspal dan baik, dapat dilalui kendaraan
roda dua dan empat, dengan jarak rute perjalanan sebagai berikut :
HTM (Harga Tiket Masuk)
Jadi kalo masuk disini memang saya sarankan untuk punya uang
extra, apa lagi kalo nraktir ya.. Why? Berbeda dengan tempat wisata lain,
disini cenderung mahal. Harga tiket masuk hanya 17 ribu rupiah (jauh lebih
murah daripada masuk gedung bioskop,ko.. santai aja,hehe..) parkir 1 motor
3ribu, 1 mobil mungkin antara 5000 atau 7000 ya? Untuk masuk 7 sumur wajib
bayar 2 ribu nah klo mau nyamper satu-satu sumurnya jika masing-masing sumur seharga
2 ribu kali 7 plus petilasan maka 2 ribu
kali 9 atau 18 ribu per orang. Jika satu rombongan perlu pemandu paling
tidak bayar 10 ribu sampai 20 ribu per rombongan.
Mereka juga menjual airnya satu jirigen 1,5 liter seharga 15
ribu, pilihan mau beli atau tidak juga it’s okay. Untuk mencoba terapi ikan bayar 5000
rupiah, ngasih makan ikan 5000 rupiah, berfoto dengan ikan 20 ribu rupiah (kalo
ga salah). Juga ada sewa tikar, tapi ga nyoba nanya jadi ga tau berapa. Enaknya, klo beli makanan boleh disitu atau bawa sendiri dari rumah, juga gapapa kan jadi lebih hemat atuh. Oya, sebagai
kritik juga untuk pengelola nih, sebab disini masih ditemukan beberapa pengemis yang
mengganggu kenyamanan wisatawan. Semoga kedepannya bisa ditertibkan ya…
Informasi ini saya berikan supaya pas kamu main kesana nanti ga
merasa dirugikan, dan menyiapkan uang receh untuk menghadapinya. Serugi-ruginya main disini masih lebih boros main di Mall ko, Hehe… Jangan
lupa siapkan pula uang untuk belanja souvenir yang ada dikawasan wisata ini. Beberapa
souvenir unik dan khas Kuningan disini tergolong murah kalau dibandingkan beli
di Borobudur apa lagi pantai Kuta. Dan silakan tawar aja.
Oke, mumpung saya masih di Kuningan akan saya puas-puaskan
berpiknik di tempat Indah ini. Sehingga saatnya saya harus move on dari tempat
ini, tiada penyesalan ya.. Tunggu tulisan jalan-jalan saya berikutnya ya… Salam
Piknik!!!!
REFERENSI
https://id.wikipedia.org/wiki/Cibulan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar