Melakukan
perjalanan wisata sangat baik untuk merangsang kreativitas dan kinerja karena
memberikan efek relaksasi untuk tubuh. Oleh sebab itu, banyak institusi dan
instansi menjadikan tamasya dan outbond sebagai agenda rutin tahunan.
Tidak terkecuali instansi tempat saya mengabdi. Nah.. seperti apa agenda
tamasya saya dan rekan-rekan kerja saya?
Tempat saya
bekerja adalah berada di Kuningan yang juga merupakan daerah pusat wisata
pegunungan. Akan tetapi dalam lingkungan kerja hanya saya yang pendatang, tentu
teman saya yang lain sudah bosan dengan daerah wisata disini. Sehingga untuk
tamasya memilih wisata pantai, karena sesuatu yang hampir
ga mungkin ditemui di Kuningan. Pangandaran adalah pilihan yang akhirnya
menjadi daerah wisata pilihan kami.
Perjalanan pada 30 april sampai 1 Mei lalu ini selama 2 hari 1 malam cukup
memberikan kesan yang menyenangkan. Berangkat pada jumat malam hari dan sampai
di Pangandaran pada keesokan paginya langsung sarapan di salah satu rumah makan
di pingggir pantai. Setelah itu kami langsung bergegas ke Sungai Green Canyon.
Di Green Canyon kami menikmati wisata air sungai dengan body rafting. Oke,
seperti apa deskripsi tentang Green Canyon ? ini yang saya dapai dari sumber di
internet. Green
Canyon atau lebih dikenal sebagai Cukang Taneuh oleh warga sekitar, berlokasi
di Desa Kertayasa, Kecamatan Cijulang, Kabupaten Ciamis. Kurang lebih 31 km
dari Kota Pangandaran. Asal muasal nama Green Canyon sendiri adalah dari
seorang turis Perancis yang datang pada tahun 1993. Hal ini dikarenakan airnya
yang jernih kehijauan dari sungai dan lumut hijau berlimpah di sisi tebing
yang membuatnya populer dengan nama Green Canyon.
Bagi penduduk
lokal, Cukang Taneuh memiliki makna jembatan tanah. Hal ini karena di atas
lembah dan jurang dari Green Canyon terdapat sebuah jembatan dari tanah yang
digunakan oleh para petani setempat untuk menuju kebun mereka. Meski begitu saya ga perhatian ada jembatan disana, hehe..
Memang seru body rafting di sungai, saya pun tenggelam karena arusnya yang
deras, Hadeuh..dalam permainan ini harus berani basah-basahan ya.. habis itu
jangan lupa mandi yang sebagaimana umumnya. Tapi yang wajib diingat adalah
bahwa air sungai tidak seperti air laut yang mengandung garam, ciri khasnya
adalah lebih kotor dan mengandung
bakteri. Sehingga berakibat timbulnya banyak jerawat tiba-tiba dimuka saya
makanya saat sampai di Semarang saya langsung melakukan perawatan laser. Haha .
. Namun, untuk masalah wajah ini setiap orang beda-beda. Mungkin karena jenis
kulit saya yang sensitif sedangkan teman saya nyatanya baik-baik saya. Jadi
kalo kamu tipe kulit wajah kayak saya jangan tunda-tunda lepas dari green
canyon langsung facial ya..
Berikut ini tarif untuk untuk bermain di Green Canyon berdasarkan beberapa
sumber di Internet. Maklum, untuk biaya perjalanan saya bener-bener pasrah
kemarin itu.
TIKET MASUK OBJEK WISATA CUKANG TANEUH (GREEN CANYON)
a. Tiket Perahu Rp.125.000,-
TIKET MASUK OBJEK WISATA CUKANG TANEUH (GREEN CANYON)
a. Tiket Perahu Rp.125.000,-
·
kapasitas 1 perahu isi maks 6
orang,
·
balita terhitung 1 orang
·
buka setiap hari jam 08.00-17.00
WIB
·
hari jum`at buka mulai jam 13.00
WIB
Selanjutnya kami melanjutkan perjalanan ke pantai
Pangandaran sekaligus makan siang dan outbond bersama. Pantai Batu Karas sangat
cantik memiliki garis pantai yang panjang dan ombak yang bagus. Beberapa tempat
pinggir pantai ada yang menyewakan papan selancar layaknya di pantai Kuta..
Objek wisata yang satu ini merupakan perpaduan nuansa alam
antara objek wisata Pangandaran dan Batu Hiu dengan suasana alam yang tenang,
gelombang laut yang bersahabat dengan pantainya yang landai membuat pengunjung
kerasan tinggal di kawasan ini. Terletak di Desa Batukaras, Kecamatan Cijulang
dengan jarak ± 34 km dari Pangandaran.
Pantai Batu Karas ini diperuntukkan untuk berselancar, maka banyak dari hotel yang disiapkan untuk wisatawan asing. Selain selancar, banana boat atau donut UFO, kawasan pantai ini juga memiliki spot untuk snorkeling. Biayanya sekitar 1.5 juta per hari. Termasuk sewa perahu dan alat dengan durasi sekitar 5-6 jam. Di pantai inilah kami menghabiskan waktu berjam-jam melakukan outbond.
Pantai Batu Karas ini diperuntukkan untuk berselancar, maka banyak dari hotel yang disiapkan untuk wisatawan asing. Selain selancar, banana boat atau donut UFO, kawasan pantai ini juga memiliki spot untuk snorkeling. Biayanya sekitar 1.5 juta per hari. Termasuk sewa perahu dan alat dengan durasi sekitar 5-6 jam. Di pantai inilah kami menghabiskan waktu berjam-jam melakukan outbond.
Kegiatan wisata yang dapat dilakukan selain berenang dan
berselancar antara lain: berperahu di bengawan dan berkemah. Fasilitas lainnya
yang tersedia antara lain: Hotel, Camping Ground, Kios Cinderamata, sewaan
papan selancar dan ban renang.
TIKET
MASUK OBJEK WISATA BATU KARAS
a. Pejalan Kaki 1(satu) Orang Rp. 1.500,-
b. Sepeda Motor Rp. 3.900,-
c. Kendaraan Jenis Jeep/Sedan Rp. 9.200,-
d. Kendaraan Jenis Carry Rp. 17.200,-
e. Kendaraan Penumpang Besar Rp. 22.200,-
f. BUS Kecil Rp. 32.700,-
g. BUS Sedang Rp. 49.500,-
h. BUS Besar Rp. 80.500,
a. Pejalan Kaki 1(satu) Orang Rp. 1.500,-
b. Sepeda Motor Rp. 3.900,-
c. Kendaraan Jenis Jeep/Sedan Rp. 9.200,-
d. Kendaraan Jenis Carry Rp. 17.200,-
e. Kendaraan Penumpang Besar Rp. 22.200,-
f. BUS Kecil Rp. 32.700,-
g. BUS Sedang Rp. 49.500,-
h. BUS Besar Rp. 80.500,
Selesai menghabiskan waktu outbond di Pantai Batu Karas, maka
kami lanjutkan untuk beristirahat ke penginapan hotel dengan nama hotel
“Holiday Inn” berlokasi di pinggir pantai Pangandaran hotel ini terbilang murah
dan nyaman karena dengan pedenya memasang spanduk tarif 150 ribu per night
include breakfast.
Ketika semua sudah menempatkan barang-barang sesuai dengan
kamarnya masing-masing, acara petang hari abis magrib adalah pengarahan tentang
kepegawaian. Sedangkan makan malam kami sengaja tidak adakan di hotel tetapi
atas instruksi pak kepala kita makan di café pingir pantai yang kesannya kere
hore. Murah meriah tapi fun karena ada biduannya yang seksi, bohai, aduhai.
(tidak merekomendasikan ya.., hehe)
waktu pengarahan |
Joget di kafe, jadi penonton aja saya mah |
Singkat cerita, hari terakhir atau hari minggu kami
menghabiskan waktu selanjutnya ke pantai Batu
Hiu. Seperti apa pantai batu hiu? Hmm.. kalau pantai ini cenderung
berbatuan dan lebih menonjolkan tempat duduk santai sambil bermesraan memandang
laut nan luas. Makanya sampai dibikin lagu popular sunda berjudul “Bulan Batu
Hiu”.
Pastinya hal yang tidak terlewatkan berwisata pantai adalah shopping time. Emang tergolongnya diatas harga pasaran klo ga pinter nawar. Tapi kalo dibandingin dengan harga mall yang tanpa diskon tentu jauhlah. Harga pakaian pantai disini mulai berkisar harga 20 ribu untuk kain pantai sampai 100 ribu untuk setelan baju atau kaos. Masih rata-rata harga pasaran kan?!
Saat pulang kami sempat makan sore di alun-alun Ciamis, ya
seperti umumnya alun-alun sih. Pasti kita makan makanan yang merakyat bangeet..
Kelapa muda , mie ayam dan bakso jadi menu favorit dan andalan bagi
teman-teman. Pengalaman yang ga terlupakan adalah setelah kami kembali ke bus
untuk perjalanan pulang dan mampir di Pom bensin untuk solat isya adalah lucu
sekali. Yaitu salah satu teman yang memiliki berat badan hampir 100 kilogram
yang merupakan tergemuk terbesar bisa tertinggal. Alias ga terbawa bus
padahal hari itu beberapa hari lagi menjelang acara pernikahannya. Tentu suatu
hal yang menggelikan kalau sampai dia bisa telupakan.
Okeh… seperti itulah
pengalaman saya dan kawan-kawan kerja melakukan tamasya dalam rangka
penyegaran kinerja kami. Mau piknik ke Pangandaran juga selamat bertamasya ya…
Referensi
:
http://www.mypangandaran.com/
thanks, n ur welcome :)
BalasHapus