Pengalaman yang tak terlupakan tentang Wonosobo adalah ketika
temanku mbak Lina yang merantau ke Semarang mengajakku untuk menghabiskan tahun
baru 2011 di kampung halamannya, Wonosobo. Adalah sebuah anugerah untuk pergi
keluar kota dengan merayakan suasana tahun baru yang berbeda, terlebih aku
belum pernah benar-benar pergi kesana kecuali hanya lewat saja. Hehehe..
seperti apa pengalamanku saat itu? Mari kita flashback sesuai kapasitas memori
saya saat ini :D
Saya di perkebunan teh Tambi tahun 2011 |
Kala itu pada bulan Desember 2010 tanpa ada rencana penyambutan
acara tahun baru 2011, tiba-tiba mbak Lina mengajakku untuk main
kerumahnya. “Nov, tahun baru ke Wonosobo
yuk?!”. Wah.., mendengar ajakan itu tanpa pikir panjang aku langsung
mengiyakannya.”Lalu sama siapa dan gimana kesananya?” tanyaku. Dengan santai
mbak Lina menjawab, “Santai saja, kita kesana sama mbak Evi dan pakai mobilnya
mas Iwan, entar dia juga yang nyetir lho..”
Singkat cerita 2 hari sebelum tahun baru kami langsung berangkat
ke Wonosobo menyambangi rumah mbak Lina. Awalnya kami berencana untuk pergi ke
Dieng, sayang karena cuaca sedang
musim hujan, kami khawatir itu menyebabkan struktur tanah daerah
sana sedang labil. Sehingga kami memutuskan untuk pergi ke tempat rekreasi lain
yang tidak kalah menarik dengan Dieng. Yap! Tak usah pikir panjang kami putuskan
pergi ke kebun teh Tambi.
Menyusuri sepanjang jalan 15 kilometer dari Kota Wonosobo tidak begitu terasa lantaran keindahan alam perkebunan teh Tambi. Membentang di lahan seluas 800 hektar lebih dan suhu 15 derajat celcius, Perkebunan teh ini terletak di Desa Tambi, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo. Jaraknya bisa ditempuh menggunakan kendaraan pribadi dari Kota Wonosobo yang hanya berjarak 16 kilometer ke arah utara. Angkutan umum juga ada.
Dulunya
(1885) perkebunan ini merupakan milik Belanda dengan nama Bagelen Thee &
Kina Maatschappij yang dikelola oleh NV John Peet berkantor di Jakarta. Setelah
Indonesia merdeka, diambil alih oleh Pemerintah Republik Indonesia, yang
selanjutnya setelah Konferensi Meja Bundar kembali diserahkan kepada pemilik
semula. Tahun 1954 perkebunan dijual kepada NV Eks PPN (Pegawai Perkebunan
Negara) Sindoro Sumbing. Tahun 1954 NV Eks PPN Sindoro Sumbing bekerja sama
dengan Pemerintah Daerah Wonosobo mendirikan sebuah perusahaan baru bernama NV
Tambi dan yang sekarang telah berganti nama menjadi PT Tambi.
Kelebihan Agrowisata Tambi
Selain
pemandangan yang indah, di agrowisata Tambi kita juga bisa menikmati
Factory Tour, dengan diajarkan memilih teh yang bagus, mencoba memetik teh
sendiri dengan karangjang dipunggung dan caping gunung, setelah itu bisa
langsung menyaksikan langsung proses pembuatan teh secara detail sampai
pengepakan. Teh Tambi merupakan brand yang di keluarkan dari perkebunan teh
tambi. Produk Teh Tambi ini sudah mengelabuhi di panca pasar luar negeri dan
kita juga bisa menemukan di semua pusat oleh-oleh dieng.
Selain
Factory Tour, kita juga bisa menikmati wahana out bound. Wahana ini tersedia
bagi kita yang tertarik dengan tantangan dan bagi yang suka seru-seruan dengan
keluarga, rekan kerja ataupun teman terdekat. Sebelum out bound Tea Walk juga
tersedia di Perkebunan Teh Tambi dengan berbagai pilihan rute. Rute pendek
dengan jarak tempuh 1-2 km, rute menengan 2-3 km dan rute jauh 3-9 km. Dan masih
ada beberapa kelebihan dari lokasi agrowisata
perkebuna teh Tambi ini adalah:
- · Lokasi wisata yang terkenal dengan pemandangan alam yang segar, bebas polusi sehingga cocok untuk acara berlibur di akhir pekan.
- · Tambi berlokasi di lereng sebelah barat gunung Sindoro dekat dengan Dataran Tinggi Dieng yang sudah terkenal.
- · Hanya 20 menit dari kota Wonosobo dengan menggunakan kendaraan pribadi maupun umum.
- · Perjalanan dengan pemandangan indah di jalur utama menuju Dataran Tinggi Dieng.
- · Tersedianya makanan khas Wonosobo dan paket hiburan menarik yang dapat dipesan.
- · Adanya beberapa obyek wisata lainnya yang terdekat dengan Agrowisata Tambi seperti Telaga menjer, Dataran Tinggi Dieng, Bumi Perkemahan Jumprit serta wahana arung jeram di sungai Serayu.
Adanya
penginapan berupa Homestay & Villa Tambi menambah lengkapnya perjalanan
wisata setelah seharian penuh menikmati
panorama alam Tambi dan Dieng. Homestay Tambi merupakan salah satu penginapan
dieng yang banyak diburu para wisatawan karena terkenal dengan landscape
hijaunya hamparan perkebunan tambi dengan background Gunung Sindoro. Saat senja
tiba harum semerbak secangkir teh tambi tersedia di gazebo-gazebo homestay
tambi sebagai teman berbincang dengan sahabat atau keluarga, lho..
Harga tiket masuk tempat ini terbilang sangat murah. Hanya
dengan biaya Rp 20.000/orang pengunjung sudah bisa merasakan sejuknya
berjalan-jalan di kawasan kebun teh sambil melihat bagaimana proses pembuatan
teh di pabrik. Jika ingin memperoleh paket makan siang cukup menambahkan Rp
20.000 lagi. Selain itu Agrowisata Perkebunan Tambi juga menyediakan paket
outbond. Pengunjung dikenakan biaya sebesar Rp 85.000/orang dengan minimal
rombongan berjumlah 20 orang.
Ok, ingin coba merasakan petualangan di perkebunan Teh Tambi
seperti saya? Yuuk bikin rencananya ya.. semakin rame semakin asyik euy! Bersamaan dengan
artikel ini, saya ucapkan selamat Ulang Tahun untuk Kabupaten Wonosobo di
usianya yang ke-189 tahun. Semoga menjadi salah satu Kabupaten unggulan yang
berdaya saing tinggi dengan rakyat makmur dan sentosa, ya..
Postingan artikel ini diikutsertakan dalam Giveaway #HariJadiWonosobo189
Artikelnya menarik, untuk referensi wisata ke Tambi.
BalasHapusterima kasih. senang bisa menjadi referensi wisata :)
Hapusnumpang metik tehnya..mkasih..
BalasHapusvisit us
shinemage.blogspot.com
ok, boleh silakan...
Hapussip deh..
:)