Ini hari terakhirku untuk
kegiatan KBM alias kegiatan belajar mengajar dikelas, karena besok senin kami
bakal menghadapi ujian tulis. Bertemu dengan banyak teman yang berasal dari
berbagai latar belakang suku dan budaya, menyatu dalam satu gelombang II prajabatan
BNN. Seperti apa kehidupanku dalam menjalani 24 hari prajab sejak hari pertama
sampai hari terakhir nanti?
Ok, bisa dikatakan selama satu
bilang ini aku gak punya waktu buat nulis blog, bahkan paragraf diatas sekadar
pembuka yang baru bisa diteruskan sekarang ketika berada diatas kereta Argo
sindoro stasiun gambir. Juga akhirnya bisa terselesaikan dalam kosan di
Kuningan.
Berawal pada hari pertama ketika
kami semua bertandang dikantor pusat BNN Cawang yang langsung berangkat menuju
Balai Diklat BNN Lido Bogor. Suasana didalam bus tenang-tenang saja, karena
kami memang belum kenal saat itu. Sesampainya ditempat, kami diwajibkan untuk
melakukan registrasi lalu menuju kebarak masing-masing. Barak bernomer 201,
itulah nomor barakku. Ditemani dengan Ade irma panjaitan, Vincentia Henny,
Dinna Yuwansa, Ayni Suhada, dan Nira Rum. Selama 24 hari kami ber-enam melewati
malam bersama.
Gerbang Balai Diklat BNN Lido |
Setelah mendapati barak, kami
semua diwajibkan kumpul di kitchen untuk pengarahan dan makan malam. Termasuk
penataan dalam menaruh pakaian kedalam almari yang gak boleh terbolak-balik. Gak
bisa sembarangan, karena ini bakal termasuk penilaian yang pemeriksaannya entah
kapan.
Satu minggu pertama berat rasanya
karena ,menjejaki masa adaptasi. Diantaranya penyesuaian untuk bangum jam 4
pagi tak lupa untuk ngantri kamar mandi. Olah raga jam 5 sampai jam 6, diberi
waktu 30 menit untuk persiapan sarapan pagi 06.30 dan apel pagi ditengah
lapangan jam 7 sampai dengan 07.45. Dilanjutkan pelajaan dikelas mulai jam 8
sampai dengan 18.15. Hanya dengan diselingi waktu isoma 1,5 jam dan coffee
break (tanpa minum kopi) sebanyak 2 kali yang masing2 durasinya hanya 15 menit.
Sebelum olah raga pagi |
Kegiatan
Apel, PBB, Upacara, dan KBM
Disini yang membuat kami dididik
ala polisi dan tentara. Dalam sehari kami harus melaksanakan apel sebanyak tiga
kali pagi, siang, dan malam. Termasuk PBB dan kadang juga lari pakai sepatu
vantopel, dijemur dibawah sinar matahari dan upacara yang harus sikap tegap
sempurna. Dan inilah oleh2 yang kudapatkan, muka yang lebih gelap(!) hahaha
PLB
(Panggilan Luar Biasa)
Peristiwa yang dinanti sekaligus
menjadi momok bagi kami yaitu PLB. Cara kerjanya adalah apapun yang terjadi
ketika mendengar suara sirine yang dikeluarkan toak seperti
"ngiung,ngiung,ngiung" berkali-kali, semua siswa yaitu kami harus
berkumpul dilapangan dengan berseragam lengkap plus atribut tak mengenal
kapanpun itu walaupun lagi mandi. Yang telat? Ada konsekuensi tersendiri
(katanya), faktanya? Hmmm... Seperti ini, saking fobianya sama PLB, sebagian
ada yang gak tidur semalaman atau tidur tapi berseragam lengkap. Konyol? Ya!
Itu yg dikatakan panitia. Tapi begitulah adanya seragam jadi piyama. Hahaha
Kalau aku? Sekali memakai rok
tapi atasan tetep kaos biasa. Que sera sera, yang terjadi biarlah terjadi. Toh,
PLBnya gak pas malam hari. Karena pada kenyataannya strategi konyol itu
diketahui oleh panitia, dimana tanpa sengaja kak Litha yang scara koodinator
panitia mendapati salah seorang siswa keluar barak malam hari dengan memakai
seragam. “Hey, kamu! Kenapa pakai seragam pas jam tidur?” (eaa!) Entah siapakah
dia? Tapi setidaknya kecurigaan pantia membawa berkah bagi kami. PLB
dijadwalkan pas tidak mengganggu jam tidur! Dan kapankah itu?
PLB terjadi beberapa menit
setelah resume malam hari. Dimana kami dikumpulkan dalam satu ruangan yang
semakin bertambah jumlah orang, bau kakinya semakin bertambah pula. Alasannya?
Membahas inagurasi! Yang katanya tasnya suruh tinggal dikelas saja. Ah, aneh!
Beneran kan? Setelah bau kaki memenuhi ruangan (ruang komputer), suara sirine
lagsung berbunyi dan semua diwajibkan berlari ke kitchen alias dapur, ruang
makan, dan ruang pertemuan. Terjadilah kehebohan, semua lari terpontang-panting
macam dengar terompet malaikan isrofil. Perlu waktu agak lama untuk berkumpul
semua. Akhirnya? Ya! terjadilah pertukaran sepatu dan tas yang tidak disengaja.
Berujung berjalan jongkok yang meruntuhkan beberapa dari kami, pening kepala,
katanya. Dan dari sinilah petualangan malam dimulai. Hampir seperti outbond,
Cuma malam hari itu aja untuk nggak 2 kali (lega).
KLB
(Kejadian Luar Biasa)
Ada 3 hal KLB sebelum terlupakan dari ingatan
saya dan teman-teman sesama gelombang. Apa sajakah itu?
Pertama, makan 5 menit
Makan dalam jangka waktu 5 menit menjadi
rutinitas tiap waktu makan dan tiap hari, harus habis satu piring dengan porsi
yang dibagi rata tanpa memperhatikan ukuran tubuh. Konsekuensinya, 99 persen
siswa prajab mengalami masalah pencernaan yaitu susah buang air besar.
Puncaknya adalah ketika ada seseorang dari siswa mengalami sesak nafas karena
sulit menelan, sehingga harus diberikan pertolongan kesehatan. Sengsara membawa
nikmat, alhasil angkatan kami diberi keringanan waktu 10 menit dan seterusnya.
Hal ini pun sebenarnya juga atas jasa yang “diatas”..
Kedua, makan yang
bikin alergi
Katanya, baru kali ini kejadiannya. Ketika
hampir sepertiga siswa dari gelombang dua mengalami alergi jika tidak bisa
dikatakan keracunan. Pasalnya, salah seorang siswa perempuan sebut saja Indah,
yang biasanya energik tiba-tiba memberikan pertanda aneh yang terlihat dari
mukanya merah dan mengucurkan keringat dingin. Karena mengeluh pusing dan tidak
enak badan maka siswa tersebut diizinkan untuk istirahat sejenak sampai baikan.
Ternyata bukan dia seorang, muka merah akhirnya juga terlihat pada beberapa
siswa lain sehingga terpaksa juga dipersilakan keluar untuk istirahat dikamar
masing-masing. Tidak hanya itu, kelas sebelah yang secara angkatan berbeda juga
mengalami gejala yang sama. Disinyalir hal ini disebabkan oleh menu daging ikan
yang tadi siang kami makan. Jika memang ikan tersebut mengandung racun, mengapa
hanya sebagian yang terkena?
Bukan menu ini yang menghebohkan, cuma salah satu menu lain yang sering disajikan |
Analisanya:
1.
Teman-teman yang terkena alergi sedang dalam keadaan tidak fit,
sehingga imunitas tubuhnya tidak mampu menangkal racun dari luar
2.
Ikannya bercampur, antara segar dicampur dengan yang tidak bagus.
Konon katanya ikan yang mereka makan berwarna hitam sedangkan kami yang sehat
berwarna putih
Sedangkan menurut ibu kateringnya sendiri,
ikan tersebut dibeli di swalayan yang dimana biasanya dia membeli tidak ada
masalah yang terjadi. Tapi mengapa kali ini terjadi? Wallahua’lam
Singkat cerita, teman-teman yang sakit bisa
sehat kembali setelah diperiksa oleh dokter dan minum obat. Juga diberi minuman
berupa susu Bearbrand (sorry, sebut merk) dan air kelapa yang ngomong-ngomong
degannya mana ya? hehe
Inipun juga jadi berkah yang sehat, akhirnya
bisa minum susu tanpa beli yang tau sendiri gimana harga di koperasi. hhmmm
Ketiga, kerasukan
Peristiwa
ini terjadi ditengah PLB yang telah saya ceritakan tadi. Awalnya biasa saja,
tapi terdengar teriakan perempuan yang scara dekat dengan lokasi kelompok kami
yaitu di barak belakang. Emang ada panitia yang iseng denga berteriak supaya
keliatan mencekam termasuk menyalakan mercon atau kembang api. Tapi kami tahu,
yang ini adalah suara teman kami. Ada keinginan menolong, Cuma sudah di-handle
panitia. Emang teman kami yang kerasukan ini sudah berbakat untuk melihat
makhluk halus, disisi lain berbakat pula untuk dicintai makhluk halus yang
sering kali kita sebut jin.
Katanya,
tidak ingat apa-apa baru setelah di-ruqyah ada perasaan ingin muntah namun
tidak ada apa-apanya disana. Sedangkan yang me-ruqyah bingung cara menetralisir
energi negatifnya sebab secara umum sang korban kerasukan diminta untuk membaca
istifar, tapi karena non-muslim diurungkannya niat itu. Semoga saja energi
negatif yang tertinggal itu sudah hilang sekarang berdasarkan ritual
keagamaannya.
Ya, tidak
heran jika masih ada yang “nakal” balai diklat ini tergolong baru. Baru
beroperasi 2 tahun ini. Cat lemarinya aja masih berbau yang mempengaruhi wangi
baju kami berubah. Disebelah kanannya gedung ini masih jurang. Konon katanya,
(konon lho..) beberapa tahun lalu ada peristiwa kecelakaan yang tidak dekat
(jauh dong?!) dengan jurang sekitar situ. Disitupun juga dekat dengan gunung
salak, tau kan pesawat Sukhoi yang pamer kecanggihan? semua penumpang tewas
karena menabrak lereng gunung salak. Itu sebabnya pilotnya tidak baca
“bismillah” sebelum terbang. Yaiyalah, orang Rusia kan atheis.
Menurutmu,
apa aku juga mengalami peristiwa mistis? Iya! Kasih tau nggak ya... begini saat
solat malam sekitar jam 2 pagi, bangun sendirian dan ketika keluar dari kamar
mandi, anehnya anjing punya BNN yang dilepas menggonggong kearahku dari jauh.
Padahal biasanya tidak, dari jarak 50 meter-lah, si anjing dibawah dan aku
diloteng. Menurutku dari perspektif si anjing ada yang mengikutiku dari
belakang Cuma sampai pintu kamar doang. Dan ternyata setelah sampai Kuningan si
Nipah (pengalaman prajab tahun lalu) bahwa kamar mandi itulah yang paling serem
(eaa). Lucu juga kan? Tapi percaya deh teman.. kita makhluk ciptaan Allah yang
paling sempurna kok.. nggak ada yang harus ditakutkan selain Allah.. ya kan..
Piknik
ke Kebun Raya Bogor
Inilah pelepasan stres bagi kami semua
diakhir waktu yang padat dengan kegiatan KBM dan baris berbaris. Ya! selang
sehari setelah uian tertulis yang mengambil porsi penilaian 40% dari
keseluruhan, kami yang angkatan 5 menghabiskan waktu tanggal merah di kebun
raya Bogor yang scara berdekatan langsung dengan istana kepresidenan Bogor.
Berikut ini liputan pas-pasannya, hehe...
Awal
yang Indah Untuk Masa Depan Yang Cerah
Judul diatas merupakan titik dimana kami mengakhiri
masa 24 hari diklat prajab di balai Lido. Ada 2 hal utama disini yaitu
Inagurasi dan pembagian sertifikat. Malam inagurasi berlangsung menarik karena
dikemas dengan cara kreatif. Semua gembira dan terharu dalam acara ini.
Dan alhamdulillah-nya pada saat pembagian
sertifikat kami semua 100% lulus, walau katanya ada 5 siswa yang mendapat
bantuan perjuangan dari manajemen balai diklat karena nilai ujian yang kurang
memenuhi syarat. Anyway, yang penting
lulus kan? Double alhamdulillah, penulis juga berhasil menjadi salah satu dari
3 score terbaik seangkatan. Cukup prestatif dan prestis, meski dihari akhir
terkena terjangan demam ketika perjalanan Bogor-Jakarta. Untung, prajabnya dah
selesai ya..
Walau berakhir, prajab tetap membekas dihati
kami, kamipun masih saling bertukar pesan dan kabar dalam grup. Inilah
persaudaraan sejati, yang tidak atas dasar ikatan darah, suku, agama, maupun
ras tapi kami saling mencintai seperti saudara sekandung (ciee...). Ok,
kelihatannya panjang ya.. tapi terlalu singkat untuk merangkum semua pengalaman
kami dalam 24 hari prajabatan di Balai Diklat BNN Lido.. Bagi teman-teman seperjuangan saya persilakan
untuk memberi tambahan dari tulisan ini bila mana masih banyak yang
terlewatkan..
ahh jadi bernostalgia lagi baca postingan mbak novi...hihiii
BalasHapussumpah! aku merinding pas baca bagian lolongan anjing di tengah malam itu...soal ny aku juga sering ke toilet tengah malem.... tp mudah-mudahan ga yaa.... >.<
semoga ketemu lagi yaa di diklat2 lainnya...
ditunggu cerita/kisah lainnya yaa ^.*
thank you buat testimoninya teh welly.. kumaha? dah bisa bahasa sunda belum? hehe
BalasHapusamin.. smoga kita bisa ketemu lagi didiklat selanjutna ya..
oke.. sip deh
maaf sebelumnya,saya menemukan blog anda via google. salam kenal mbak novy. saya ade cpns bnn 2014 boleh tidak saya bertanya pengalaman prajab bnn? saya mau bertanya prajab bnn itu dimulai kapan ya setelah penerimaan? Terima kasih mba.
BalasHapussebelumnya saya ucapkan selamat telah bergabung dikeluarga besar BNN.
Hapusok, yang saya ceritakan diatas semoga turut memberikan bayangan prajab yang akan dihadapi nanti. untuk masalah waktu saya tidak bisa memastikan. sebab, kalo berdasarkan pengalaman saya pemberkasan bulan januari, prajab bulan mei, dan masuk satker mulai bulan juni pd th 2014 jg. sedangkan berdasar pengalaman senior saya cpns 2012, mereka abiz pemberkasan masuk satker dulu baru ditahun 2014 awal melaksanakan prajab.
analisa sy, untuk cpns 2014 pelaksanaanny mirip yg 2012. krn spt itu mmg idealnya. tp utk realisasiny, kita liat aja. yg ptg kan udah ketrima, hehe
smoga bisa membantu.. sama2
Hapuspermisi mba novi.
BalasHapussaya januar mau bertanya kalau habis pemberkasan itu kan disuruh menunggu ke tahap prajab dari mana atau dari sumber mana mba bisa tahu kapan waktunya prajab?
apakah lewat telepon atau lewat surat kerumah mba?
terima kasih sebelumnya.
sumbernya pasti dari bnn pusat. akan dihubungi lwt telepon jd pastikan no. hp yg ditulis pas pemberkasan km hrs sll aktif. tahunya ya pas dihubungi kpn siap2 berangkat. ok? smoga menjawab pertanyaan. sama2
Hapus