“Jika ingin mengenal dunia, maka
membacalah. Dan jika ingin dikenal dunia, maka menulislah.”
Dalam sebuah artikel dari salah
satu koran nasional kemarin menyoroti bahwa kaum intelektual kita terutama
dosen dan mahasiswa saat ini sangat miskin dalam menghasilkan karya tulis. Baik
itu tulisan ilmiah berupa jurnal, buku maupun yang bersifat populer seperti
artikel, esai, kolom dimedia massa, maupun sekadar blog biasa. Hal ini cukup
mejadi keprihatinan tersendiri bagi kita mengingat intelektualitas merupakan
modal penting sebuah bangsa untuk maju dan berkembang. Namun, daripada mengutuk kegelapan lebih baik
menyalakan lilin, bukan? Walaupun hanya menyalakan sebatang, semoga nyala lilin
ini bisa ditularkan dibatang lilin yang lain. Dan siapa tahu bisa menyalakan
obor dan sumber cahaya yang lebih besar untuk menerangi kegelapan intelektas
bangsa kita. (ciee... formal sekali rasanya)
Satu hal yang lumayan saya sesali
ketika pernah menjadi mahasiswa adalah saya tidak cukup rajin mengasah naluri
kepenulisan saya. Meski tidak dipungkiri bahwa saya dulu termasuk mahasiswa
yang rajin membaca dan berorganisasi (sampai lupa pacaran, eaaa... :p). Itu
sebabnya penyesalan itu (tidak menulis, red) saya lampiaskan saat saya telah
menyadarinya bahwa intelektualitas itu penting kita bina meskipun kita sudah
disibukkan dalam dunia kerja. Dan menurut saya menulis itu tidak sekadar
curahan intelektualitas namun juga perasaan dan media untuk menyebar informasi
dan inspirasi (dakwah, bahasa populer agama). Untuk itu saya ingin membagi
“cara menulis artikel” untuk teman-teman yang pengen nulis tapi bingung mau
mulai dari mana. Dari mana? Ya, dari membaca artikel saya ini, dong... hehe
Ini adalah cara yang saya kutip
dari buku yang saya baca karya M. Arief Hakim dalam judul “Kiat Menulis Artikel
Media dari Pemula sampai Mahir” halaman 89, yaitu:
Langkah pertama, tentukanlah topik yang akan kita garap. Usaha mencari topik dan
ide tulisan bisa dilakukan dengan cara membaca, mendengarkan, melihat,
mengalami, berdialog, dan berjalan-jalan. Bisa juga dengan cara berpikir,
merenung, dan berkontemplasi sendiri.
Langkah kedua, perluas dan perdalamlah perspektif kamu tentang topik yang akan
kamu tulis tersebut dengan cara membaca, berrefleksi (berpikir dan merenung),
bertanya, berdialog, mendengarkan berita, dan lain-lain.
Langkah ketiga,
buatlah semacam sketsa dan poin-poin bahasan apa yang akan diuraikan dalam
tulisan berkaitan dengan topik yang telah kamu pilih.
Langkah keempat, dengan melihat sketsa dan poin-poin bahasan yang telah kamu
tentukan, maka mulailah menulis secara cermat, tekun, dan teliti.
Langkah kelima, buatlah judul tulisan yang
singkat, padat, menarik, dan memikat. Nah, khusus untuk buat judul ini tiap
penulis kadang tidak sama satu sama lain. Kadang ada yang menentukan diakhir
tapi juga diawal sebelum menulis. Ya, yang menurutmu paling enak aja.
Sekilas
langkah sederhana cara menulis artikel. Siapa tahu dari coba-coba menulis blog
kamu bisa menjadi penulis terkenal seperti Raditya Dika atau penulis lain yang
sekarang tulisannya mewarnai media massa seperti Eko Budiharjo Guru Besar Undip
yang dinobatkan sebagai Cendekiawan tahun ini oleh Kompas. Tentunya masih
banyak lagi penulis-penulis keren yang tidak saya sebutkan satu persatu disini.
So, selamat belajar menulis ya...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar