Bencana
banjir awal tahun 2014 secara umum dipahami sebagai akibat dari curah hujan
yang sangat tinggi ditambah dengan tersumbatnya drainase sehingga menghambat
aliran air banjir. Tapi tahukah Anda bahwa ada masalah yang besar dibalik curah
hujan yang tinggi tersebut? Tingginya curah hujan merupaakn salah satu dampak dari
fenomena alam yang disebut pemanasan global. Perubahan iklim berupa pemanasan global
merupakan malapetaka masa depan. Namun, kita bisa mencegahnya yaitu selain dengan
pengurangan konsumsi bahan bakar fosil adalah dengan pelestarian hutan.
Hutan dapat mempengaruhi cuaca dengan mengontrol
curah hujan dan penguapan air dari tanah. Hutan membantu menstabilkan iklim
dunia dengan menyimpan karbon dalam jumlah besar yang jika tidak tersimpan akan
berkontribusi pada perubahan iklim. Hutan juga merupakan rumah bagi dua pertiga
dari spesies tanaman dan binatang di dunia. Yang berarti ratusan ribu tanaman
dan pohon yang berbeda jenis dan jutaan serangga-masa depan mereka juga
tergantung pada hutan-hutan purba. Hutan juga bermanfaat bagi industri farmasi,
kerajinan, pariwisata, dan ilmu pengetahuan.Tidak itu saja, Hutan-hutan adalah
rumah bagi jutaan orang rimba yang untuk bertahan hidup bergantung dari
hutan-baik secara fisik maupun spiritual. Kini hutan terancam, apa penyebab dan yang dapat kita perbuat agar hutan
dapat lestari dan melakukan fungsinya secara optimal untuk pencegahan pemanasan
global?
Penyebab Masa Depan Hutan Terancam
Yang Dapat Kita Lakukan dalam Melestarikan Hutan
Hutan sebagai paru-paru dunia yang nyaris terancam (sumber: lihat disini) |
Kawasan hutan Indonesia, negara kita tercinta ini mencapai 162 juta hektar dan
lahan hutan terluas terdapat di Papua (32,36 juta hektar). Lokasi hutan
Indonesia lainnya terdapat di Kalimantan (28,23 juta hektar), Sumatera (14,65
juta hektar), Sulawesi (8,87 juta hektar), Maluku dan Maluku Utara (4,02 juta
hektar), Jawa (3,09 juta hektar), serta Bali dan Nusa Tenggara (2,7 juta
hektar). Bahkan, Indonesia adalah pemilik hutan hujan tropis terluas ke-3 di dunia
setelah Brasil dan Kongo! Namun, Indonesia semakin menjadi perhatian dunia,
karena kerusakan sumber daya hutan (deforestasi) yang benar-benar parah.
Bahkan pada tahun 2007, Indonesia ditetapkan sebagai “ negara yang memiliki
tingkat kehancuran hutan tercepat di antara negara-negara yang memiliki 90
persen dari sisa hutan di dunia“ dalam Guinness World Records. Sungguh memprihatinkan…
Penyebab Masa Depan Hutan Terancam
Selama 60 tahun terakhir ini kegiatan deforestasi atau penggundulan hutan diyakini
telah merusak hutan seluas lebih dari 10 juta hektar dan telah menggunduli sebanyak 40% dari luas
hutan Indonesia. Jika diumpamakan, Indonesia telah menghancurkan luas hutan
yang setara dengan 300 lapangan sepakbola setiap jamnya. Penyebabnya antara
lain pembukaan lahan perkebunan agrikultur
dalam skala besar terutama perkebunan kelapa sawit, Kolonisasi, Illegal logging
atau dikenal sebagai perambahan hutan, pembalakan liar, penebangan hutan. Kebakaran
hutan yang sengaja dilakukan untuk membuka lahan baru, umumnya terjadi sebelum
tiba musin hujan. Penambangan di areal hutan, yang membuat kerusakan hutan
dengan tingkat polusi limbah tinggi, khususnya limbah pertambangan di sungai
dan mata air.
Yang Dapat Kita Lakukan dalam Melestarikan Hutan
Forest Watch Indonesia telah mencatat kerusakan hutan di
Indonesia dari tahun terus meningkat dan saat ini sudah mencapai 2 juta hektar
per tahun. Saat ini diperkirakan luas hutan alam yang tersisa hanya 28% dan
jika tidak segera dihentikan, hutan yang tersisa akan segera musnah. Itulah sebabnya
kita harus melakukan sesuatu untuk Protect Paradise terhadap kelestarian hutan kita
yang merupakan aset kehidupan sekarang dan masa depan. Pihak yang paling
berwenang terhadap penanggulangan ini tentunya pemerintah terutama departemen
kehutanan dan pihak perusahaan yang memiliki kepentingan seperti produsen
kertas dan produsen kelapa sawit. Pemerintah harus bisa menciptakan kebijakan
Undang-Undang dan tindakan yang tegas. Menempatkan lebih banyak polisi hutan,
serta menghimbau warga masyarakat tentang penting hutan bagi kemaslahatan hidup
mereka. Perusahaan besar seharusnya berperan untuk mengekplorasi bukan
mengeksploitasi.
Sedang sebagai masyarakat kita bisa berteriak dengan mengajak semua orang
untuk meningkatkan kesadaran akan masalah ini dan hanya akan membeli produk-produk
dari minyak sawit yang bebas dari deforestasi. Disisi lain penggunaan produk
dengan cara bijaksana seperti tidak menghamburkan pemakaian kertas dan ada
usaha untuk mendaur ulangnya untuk dapat dipergunakan kembali. Konsumsi yang
berlebihan terhadap kertas dan minyak kelapa sawit berimbas pada peningkatan
produksi yang sering kali dengan jalan mengabaikan kepentingan hutan. Untuk itu
selain kita berhemat kita juga berhak untuk tahu apakah produk kesayangan kita terkait dengan kehancuran hutan Indonesia dan kepunahan flora-fauna. Mari
kita dukung kampanye Protect Paradise yang sangat positif ini dan mulai
menciptakan kehidupan yang lebih baik, bagi hewan, bagi kita manusia dan bagi
Planet Bumi tercinta.
paling nggak suka sama orang yag merusak lingkungan apa lagi yang menggunduli hutan untuk kepentingan pribadi. ayo selamatkan hutan!
BalasHapus