Indonesia, sebuah negara berkembang dengan jumlah penduduk terbesar
keempat didunia tentunya menghadapi masalah kependudukan yang cukup rumit.
Berdasarkan sensus tahun 2010, jumlah penduduk Indonesia telah mencapai 237
juta jiwa. Dengan 70% atau sekitar 150 juta jiwa bermukim dipulau Jawa,
sedangkan sebagian besar sisanya bermukim dipulau Sumatra, Bali, dan lainnya. Semakin
besar jumlah penduduk disuatu tempat, semakin besar masalah lingkungan dan
sosial yang dihadapi. Salah satunya adalah masalah perumahan rakyat yang ramah
lingkungan, entah bagi masyarakat lapisan sosial ekonomi bawah sampai atas. Dimanakah
peran IPTEK untuk mewujudkan perumahan sehat dimasa depan yang ramah lingkungan bagi
rakyat Indonesia?
Kriteria Rumah Sehat
kepedudukan tidak lepas dari kebutuhan akan rumah sebagai tempat tinggal. itu sebabnya keperluan akan rumah sehat bagi rakyat perlu ada konsep pembangunannya. Rumah yang
sehat tidak harus dibangun di atas tanah yang luas, bangunan yang tinggi,
ataupun menghabiskan banyak biaya. Namun, bisa diterapkan di dalam rumah yang
sederhana dan biasa-biasa saja. Kesehatan rumah pada dasarnya bisa diterapkan
di rumah mana saja, asalkan penghuni rumah tersebut sadar akan kesehatan
lingkungan.
pembangunan rumah sehat (sumber: pustaka.pu.go.id) |
1. Sirkulasi Udara
mempunyai
sirkulasi udara (ventilasi) yang baik dan cukup agar aliran udara di
dalam rumah tersebut tetap segar Kurangnya ventilasi akan menyebabkan
kurangnya O2 di dalam rumah yang berarti kadar CO2 yang bersifat racun bagi
penghuninya menjadi meningkat dan membuat rumah menjadi pengap dan sesak.
Di samping itu tidak cukupnya ventilasi akan menyebabkan kelembaban udara di
dalam ruangan naik karena terjadi proses penguapan cairan dari kulit dan
penyerapan.
2. Pasokan Cahaya yang Cukup
Mendapat
pasokan cahaya yang cukup. Kurangnya cahaya yang masuk kedalam rumah akan
mempermudah bibit penyakit untuk berkembang biak dalam rumah anda. Perlu
diperhatikan di dalam membuat jendela diusahakan agar sinar matahari dapat
langsung masuk ke dalam ruangan, tidak terhalang oleh bangunan lain. Fungsi
jendela di sini disamping sebagai ventilasi juga sebagai jalan masuk cahaya.
Lokasi penempatan jendela pun harus diperhatikan dan diusahakan agar sinar
matahari lama menyinari lantai (bukan menyinari dinding).
3. Aliran Air Bersih
Tersedianya
aliran air bersih yang cukup dan system pembuangan kotoran yang baik,
lingkungan tempat tinggal yang baik serta harus memenuhi persyaratan
kebersihan baik itu dapur ataupun MCK yang ada pada rumah tersebut.
4. Lantai Rumah Baik
Lantai
rumah mengunakan bahan yang tidak berdebu pada musim kemarau dan tidak becek
pada musim hujan. Lantai yang basah dan berdebu merupakan sarang penyakit.
Lampu penerangan yang cukup
Lampu
sebagai alat penerangan mampu menjaga kesehatan rumah dan penghuninya, terutama
bagi kesehatan mata anda. Jika terlalu gelap atau terlalu terang maka tidak
begitu baik bagi kesehatan mata. Oleh karena itu aturlah agar penerangan di
rumah anda cukup.
5.
Ketinggian
Plafon ideal
Nah, untuk
hal ketinggian plafon rumah mungkin ada ketinggian ideal yang berbeda-beda
disesuaikan dengan iklim di lingkungan rumah anda. Di daerah pegunungan atau di
negara-negara yang beriklim dingin seperti di jepang dan eropa biasanya
mendesain ketinggian plafon rumah sekitar 2,4 meter - 2,5 meter saja. Tujuannya
adalah menghemat energi, karena semakin tinggi plafon maka semakin tinggi pula
pemanasan yang diperlukan. Namun bagi anda yang tinggal di daerah panas
(pesisir) anda lebih baik mendesain tinggi plafon antara 2,8 meter - 3,2 meter.
Hal ini bertujuan agar suhu di dalam rumah tidak terlalu panas sehingga nyaman
saat ditinggali.
6.
Jarak septictank Ideal
Septictank
wajib ada dalam sebuah rumah untuk menampung kotoran / tinja. Hal yang harus
anda perhatikan adalah letak septictank dari sumur atau sumber air rumah anda.
Jarak ideal septictank dari sumur / sumber air adalah minimal 10 meter - 30
meter. Hal itu dilakukan agar air yang anda konsumsi tidak tercemar oleh air
septictank yang kotor dan banyak mengandung bakteri berbahaya bagi kesehatan
anda sekeluarga.
7.
Taman di
Sekitar Rumah
Taman yang
ditumbuhi pepohonan sangat baik bagi kesehatan rumah anda, terutama untuk
menghasilkan oksigen sehingga udara di rumah anda akan selalu segar dan sehat
bagi pernapasan anda. Anda bisa membuat taman di halaman depan atau halaman
belakang rumah anda, dan rawatlah tanaman di rumah anda dengan baik agar tetap
hidup.
Aplikasi
Teknologi Terapan dalam Rumah Sehat
Peranan IPTEK terlihat dalam pembangunan RUSUNA (Rumah
Susun Sederhana) yang kini menjadi kawasan percontohannya ada di daerah
Cigugur-Cimahi, Jawa Barat. Rusuna Cigugur adalah hasil penerapan teknologi
Puskim secara terintegrasi dari segi arsitektur,struktur,plumbing, bahan bangunan, sanitasi
dan persampahan. Bebrapa keunggulan dari Rusuna yaitu dibuat dengan
teknologi pracetak, lebih cepat dikerjakan. Biaya konstruksi lebih murah. Dari
aspek penghawaan, sirkulasi udara lebih baik. Dari aspek pencahayaan alami,
pencahayaan alami tiap unit lebih baik dengan input dari 2 sisi. Menggunakan Sistem
plumbing sehingga lebih efisien.
RUSUNA (sumber: litbang.pu.go.id) |
RISHA (Rumah Instan Sederhana Sehat), didasari oleh kebutuhan akan
percepatan penyediaan perumahan dengan harga terjangkau dengan tetap
mempertahankan kualitas bangunan sesuai dengan standar (SNI). Teknologi ini
mengacu pada ukuran modular, sehingga ukuran setiap komponennya senantiasa
berulang, sehingga setiap komponen sudah diperhitungkan untuk dapat digunkan
pada komponen-komponen yang beragam, seperti komponen dapat digunakan untuk
pondasi, sloof, kolom, balok, kuda-kuda
termasuk dinding. bahkan pada beberapa penerapan dilapangan komponen-komponen
RISHA ini juga digunakan untuk pembangunan infrastruktur, seperti tower menara
air, kanstin jalan, drainase jalan, pedestrian, kebutuhan lansekap [bangku,
meja , prasasti, dsb, bahkan landasan helikopter]. Produk ini telah
digunakan secara massal untuk pembangunan kembali permukiman pascabencana
Tsunami di NAD dan Nias.
RISHA (sumber:litbang.pu.go.id) |
Selain kedua contoh rumah diatas ada teknologi terapan lain
yang dapat diterapkan untuk perumahan sehat antara lain:
Teknologi pengolahan air limbah dapat meningkat performa dari
rumah sehat yang ramah lingkungan. Itu sebabnya teknologi yang dipilih harus
mampu meningkatkan kualitas air efluen secara kimiawi, fisik, dan bakterial.
Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman menemukan sistem tangki septik
bermedia kontak yang ditujukan untuk meningkatkan kualitas lingkungan dan
mempercepat pembangunan perumahan karena mampu diproduksi secara masal.
Biority Tangki Septik (sumber:litbang.pu.go.id) |
Keunggulan
dari Biority :
1. Tanpa
memerlukan resapan dan ramah lingkungan
2.
Pemasangan mudah dan cepat
3. Hemat
ruang
4.
Material yang tahan korosi
5. Air
buangan yang dapat langsung dialirkan ke drainase umum
Inti dari sistem tangki septik Biority terletak pada media kontak
technocell yang bermanfaat bagi mikroorganisme untuk tumbuh dan berkembang.
Mikroorganisme tersebut mempercepat penguraian tinja sehingga ruang lumpur
menjadi tidak cepat penuh sehingga umur pakai tanki septik menjadi lebih
panjang dan pengurasan yang lebih jarang. Sistem ini memiliki kemampuan untuk
mengolah air limbah rumah tangga dengan mereduksi COD, BOD, dan TSS sampai 75%.
Sistem ini dipabrikasi dan dipasarkan oleh PT Tribina Semesta Technology
Jakarta dengan nama Biority® yang merupakan kependekan dari Biologically
Purity.
Teknologi dengan pemanfaatan limbah agro menjadi bahan bangunan
juga akan mendukung daya guna dari rumah sehat sekaligus berpartisipasi dalam
program pembangunan yang ramah lingkungan. Beberapa limbah agro yang dapat
dimanfaatkan antara lain:
1.
Genteng Sejuk (semen-ijuk)
Genteng semen ijuk adalah genteng beton yang dibuat dengan campuran
pasir, semen dan ijuk sebagai bahan pengisi. Ijuk adalah serat berwarna hitam
yang dihasilkan dari pohon aren.Ijuk memiliki kelebihan-kelebihan sehingga
layak untuk dijadikan bagian dari bahan bangunan, antara lain: tahan lama
hingga ratusan bahkan ribuan tahun lebih, tahan terhadap asam dan garam air
laut, mencegah penembusan rayap tanah, serta
sebagai perisai radiasi nuklir.
2.
Panel Serat
Tebu, Panel Sekam Padi, dan Sawit Block
Selain ijuk, Limbah Agro
yang dapat dimanfaatkan untuk bahan bangunan juga antara lain serat tebu, sekam
padi, dan sawit block. Untuk lebih mudah diaplikasikan sebagai material dinding
yang digunakan di tempat tinggal, bahan-bahan limbah agro tersebut dicampurkan
dengan bahan lainnya. Utamanya, bahan-bahan tersebut dicampurkan dengan bahan
perekat seperti semen, resin, hingga tanah liat. Semua bahan perekat tersebut,
fungsinya adalah untuk merekatkan limbah yang umumnya berbentuk bubuk, serta
mengeraskan permukaan dari panel dinding limbah tersebut.
Hal yang perlu diperhatikan adalah karakter dari
masing-masing bahan penyusun yang menjadi panel dinding tersebut. Contohnya adalah
sekam padi yang setelah dibentuk menjadi panel dinding, akan memiliki porositas
yang cukup tinggi. Sehingga, perlu dipres selama 24 jam agar tidak memiliki
sifat membal. Selain panel sekam padi, ada sifat dari panel dinding yang
berbahan limbah sawit yang memiliki sifat sama seperti ijuk yaitu dapat tahan terhadap rayap.
Dengan dapat mengoptimalkan penggunaaan limbah agro secara luas
maka akan memberi hasil signifikan antara lain:
·
Digunakan untuk langit-langit dan dinding
partisi non-struktural
·
Menunjang program pembangunan RS/RSS dan Rusun
·
Mengurangi pencemaran lingkungan
·
Menciptakan lapangan kerja
Teknologi teknologi tepat guna sebagai
alternatif untuk mengolah air selokan yang tercemar oleh grey water dengan memanfaatkan
proses biologis dari tanaman hias air. Aplikasi
EGA, selain menurunkan unsur pencemar, juga meningkatkan estetika lingkungan
dengan tanaman bunganya yang beraneka ragam. Dengan kata lain, EGA berperan
menjaga kelestarian sumber sumber air, seraya meningkatkan estetika lingkungan,
dan bahkan memberikan tambahan pendapatan bagi pengelolanya.
Ecotech Garden (sumber:viallinata.blogspoy.com) |
Sosialisasi
Perumahan Sehat yang Ramah Lingkungan
Berbasis IPTEK
Konsep perumahan sehat yang ramah lingkungan dengan dasar
teknologi terapan untuk memaksimalkan manfaat baik dari
segi kesehatan, sosial, dan ekonomi hanya dapat terwujud dengan baik jika
melibatkan kerjasama berbagai pihak.
Terutama pada peran yang saling menguntungkan antara pemerintah dan
masyarakat. Pemerintah perlu melibatkan
peran masyarakat secara lebih luas, sehingga masyarakat dapat membantu
dan mendukung dalam penyelenggaraan perumahan sehat ramah lingkungan.
Berdasarkan
terbitan dari Badan Litbang PU melalui Pusat Litbang Sosial, Ekonomi, dan
Lingkungan (Pussosekling) yang berisi tentang pola pembagian peran masyarakat
dan pemerintah dalam penyelenggaraan jalan. Pedoman ini mengatur keterlibatan
masyarakat dalam penyelenggaraan jalan agar lebih berdaya guna. Tidak hanya
dalam hal penyelenggaraan jalan, penyelenggaraan proyek perumahan sehat yang
ramah lingkungan juga perlu memiliki pedoman. Peran masyarakat tersebut
dilakukan pada fungsi pengaturan, pembinaan, pembangunan dan pengawasan atau
dikenal dengan singkatan (TURBINBANGWAS).
Selain
melihat masyarakat secara umum dengan beragam profesi, kerjasama masyarakat dan
pemerintah dengan masyarakat sebagai partner yang profesional lebih sangat
diperlukan dalam menyukseskan program pengembangan perumahan sehat yang ramah
lingkungan berbasis Iptek. Mengapa? peran
masyarakat sebagai profesional sangat berpengaruh terhadap sistem sosial,
ekonomi, dan lingkungan. Sebagai contoh adalah pelaku bisnis pengembang
perumahan atau developer, para pelaku bisnis ini telah memahami perkembangan
yang cukup besar terhadap minat masyarakat terhadap perumahan. Perlunya
sosialisasi tentang aplikasi teknologi terapan terhadap proyek perumahan yang
akan dibangun, akan semakin mendukung program perluasan program ini. Tak hanya
para pengembang, sosialisasi program rumah sehat berbasis IPTEK ini perlu
diperluas juga pelaku profesional yang menangani AMDAL, pemilik perumahan atau gedung,
para petugas kebersihan, mahasiswa calon profesional, serta instansi-instansi
lain yang dirasa cukup signifikan untuk memberi kontribusi terhadap program
ini.
Akhirnya,
kepedulian dan kerjasama kita bersamalah yang memungkinkan program perumahan
sehat dan ramah lingkungan dapat terwujud. Sehingga bencana lingkungan akibat
kecerobohan manusia seperti banjir, efek gas rumah kaca, pencemaran air tanah
oleh sampah organik maupun anorganik, atau bahkan masalah sosial seperti
perumahan kumuh dibantaran sungai, dapat teratasi dengan kontribusi program ini
baik secara langsung maupun tidak langsung.
Referensi :
· www.pu.go.id/satminkal/itjen/lama/hukum/km403-02l1.pdf
· puskim.pu.go.id/en/produk-litbang/teknologi-terapan/
- http://arengabroom.blogspot.com/2009/08/serat-ijuk-merupakan-serat-alam-terbaik.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar