“Apa yang bikin aku pengen
ke Jambi?” Sebuah pertanyaan yang bikin penasaran yang lalu memunculkan lagi
pertanyaan “Memang ada apa di Jambi yang bikin kita pengen kesana?” oke!
mungkin dengan deskripsi singkat yang
akan disampaikan ini bisa sedikit banyak menjawab pertanyaan itu. Bahkan
bisa jadi bukan cuma aku dan kamu atau kita yang telah membaca artikel ini yang
pengen kesana. Tapi, sebagian besar masyarakat Indonesia pengen menjelajah ke
Jambi. Hmm.. mau tahu kenapa?
Nah, dari pengalaman sebelumnya membaca buku Butet Manurung apalagi dengan akan diluncurkannya film tersebut. Hal ini menjadi alasan yang logis untuk menjelajahi Jambi, hutan hujan tropis Indonesia.
Taman Nasional Berbak
Beberapa waktu terakhir ini, ramai
berita di Internet mengenai film baru yang akan disajikan dipenghujung tahun
2013. Salah satunya yang akan tayang perdana pada tanggal 21 November yaitu
Sokola Rimba. Sokola Rimba ini sebenarnya adalah sebuah buku dari
antropolog Marlina Manurung yang bercerita mengenai perjuangan sang antropolog
di pedalaman hutan dalam mengajar suku Anak Dalam Hutan Bukit Dua Belas, Jambi.
Dalam film ini memiliki pesan moral yang dalam yaitu
Memperjuangkan nilai-nilai mulia membela hak asasi manusia (Defend Human
Rights) dan melindungi lingkungan (Protect The Planet). Dengan mengambil
setting di hutan Bukit Dua Belas Jambi dan dibintangi oleh suku Anak Dalam
sendiri, calon penonton film ini tentunya akan disuguhi pemandangan istimewa
dihutan Jambi. Terlebih dengan melihat petualangan dari Butet Manurung bersama
anak-anak rimba yang menyenangkan, akan membebaskan khayalan penonton bila
mereka menjelajah hutan Jambi serta bercengkrama dengan keramahan suku Anak
Dalam.
Nah, dari pengalaman sebelumnya membaca buku Butet Manurung apalagi dengan akan diluncurkannya film tersebut. Hal ini menjadi alasan yang logis untuk menjelajahi Jambi, hutan hujan tropis Indonesia.
Dari Sokola Rimba, sebenarnya apa saja yang bikin Jambi layak
untuk dikunjungi? seperti inilah yang telah dilansir dari Dinas Kebudayaan
Provinsi Jambi:
Taman Nasional Bukit 12
Taman Nasional Bukit 12 ini kawasan
hutan hujan tropis yang jadi tempat penelitian Butet Manurung sekaligus setting
film Sokola Rimba. Taman nasional ini berada di dataran rendah seluas 60.500
hektar. Awalnya, kawasan ini adalah kawasan hutan produksi tetap, hutan
produksi terbatas dan area penggunaan lain yang kemudian beralih menjadi taman
nasional. Hutan taman nasional ini juga merupakan daerah pengembaraan bagi suku
anak dalam yang telah mendiami kawasan ini sejak dahulu kala.
Hutan taman nasional itu menjadi
tempat mereka untuk berinteraksi dengan alam. Tentunya hal ini sangat menarik.
Kita dapat menikmati keaslian hutan, panorama alam yang indah, lengkap dengan
ekosistem di dalamnya. Termasuk suku anak dalam, beserta tumbuhan dan hewan
lainnya. Dari Jambi, wisatawan membutuhkan waktu lima jam perjalanan darat
menuju desa Pematang kabau melalui Pauh.
Taman Nasional Bukit 12 (sumber: wisata.jazz.or.id) |
Taman Nasional Bukit 30
Bisa dikatakan Taman Nasional Bukit 30
yang masih paling asri. Gimana nggak dengan memiliki luas 144.223 hektar, Taman
Nasional Bukit 30 menyimpan keanekaragaman hayati dan rumah bagi masyarakat
tradisional.Disini masih banyak hewan liar yang dapat kita temui, antara lain :
harimau sumatera, beruang madu, tapir, babi hutan, burung rangkong, kuaw, dan
satwa lainnya. Wow, nggak kalah sama hutan Amazon dibenua Amerika, kan?
Taman Nasional Bukit 30 (sumber:untukilihat.blogspot.com) |
Bukan itu saja, Taman Nasional Bukit 30 juga menjadi tempat reintroduksi orang
utan yang terletak di kawasan penyangga di sini. Hal menarik lainnya Anda dapat
menemui suku Anak Dalam, suku Talang Mamak, dan suku Melayu Tua. Dengan sederet
hal menarik itulah, menikmati keindahan alam di Taman Nasional Bukit 30 akan
menjadi pengalaman tak terlupakan. Wisatawan dapat mencapai kawasan ini dalam
waktu enam hingga delapan jam jika ditempuh dengan perjalanan darat.
Taman Nasional Berbak
Taman Nasinal Berbak (sumber: m.okezone.com) |
Taman Nasional Berbak terletak di
Kabupaten Tanjung Jabung Timur dan Kabupaten Muaro jambi. Keunikannya gabungan
yang menarik antara hutan rawa gambut dan hutan rawa air tawar yang terbentang
di pesisir Timur Sumatera.Luasnya yang 162.700 hektar ini menyimpan kekayaan
hayati yang sangat menarik untuk ditelusuri. Oleh karenanya, tempat ini pula
menjadi kawasan lahan basah internasional.
wisatawan dapat menjadi saksi keajaiban fauna alam yaitu singgahnya ribuan burung migran di Pantai Cemara dari Siberia menuju Australia pada bulan Oktober hingga Februari. Air hitam dalam menjadi salah satu titik yang harus dikunjungi. Dinamakan air hitam dalam karena saat air laut surut, kotoran satwa, dedaunan dan lain lain akan terbawa ke Sungai Batanghari dan terus ke laut. Tempat ini dapat dicapai dengan transportasi darat dan air yaitu melalui jalur jambi, Suak Kandis, Sungai Air Hitam dalam waktu 90 menit. Sementara bagi kamu yang pecinta olahraga ekstrim, dapat menggunakan speedboat dari Kota Jambi yang ditempuh selama empat jam. Rasakan ke-ekstrimannya!
Taman Nasional Kerinci Seblat
wisatawan dapat menjadi saksi keajaiban fauna alam yaitu singgahnya ribuan burung migran di Pantai Cemara dari Siberia menuju Australia pada bulan Oktober hingga Februari. Air hitam dalam menjadi salah satu titik yang harus dikunjungi. Dinamakan air hitam dalam karena saat air laut surut, kotoran satwa, dedaunan dan lain lain akan terbawa ke Sungai Batanghari dan terus ke laut. Tempat ini dapat dicapai dengan transportasi darat dan air yaitu melalui jalur jambi, Suak Kandis, Sungai Air Hitam dalam waktu 90 menit. Sementara bagi kamu yang pecinta olahraga ekstrim, dapat menggunakan speedboat dari Kota Jambi yang ditempuh selama empat jam. Rasakan ke-ekstrimannya!
Taman Nasional Kerinci Seblat
Taman Nasional Kerinci Seblat memiliki
luas 1.368.000 hektar, menjadikan Taman Nasional Kerinci Seblat sebagai Taman
Nasional terbesar di Sumatera. Selain itu, kawasan ini pula menjadi perwakilan
tipe ekosistem hutan tropis yang dapat menggambarkan secara lengkap. Gunung
Kerinci juga menjadi pemandangan indah yang akan kita dapatkan. Kawasan ini pula
menjadi area resapan air bagi dataran rendah di Sumatera Barat, Bengkulu,
Sumatera Selatan, dan Jambi sendiri. Sehingga kawasan ini memiliki peran
penting dalam menjaga keseimbangan alam sekitar baik di pantai barat maupun
timur. Suhunya pun bervariasi, 28 derajat celcius untuk dataran rendah, 20
derajat di Lembah kerinci. Sementara di puncak Gunung kerinci bisa mencapai
sembilan derajat celcius.
Taman Nasional Kerinci Seblat (sumber:awalinfo.blogspot.com |
Dari keempat Taman Nasional tersebut,
bisa dibayangkan Keindahan alam Jambi, kan?
Pastinya nggak akan sama sensasinya denger Cuma dari cerita aja sama
langsung menjelajahinya. Jadi, siapkah kamu menjelajahi Jambi untuk
membuktikannya sendiri? Yang pasti petualangan seru ini emang buat orang-orang
yang pemberani. Kalau kamu masih ngerasa anak mami, mending siapin dulu mental.
Ok? Dan Jangan lupa siapin dulu beberapa persiapan penting untuk berangkat keHutan.
Disarankan untuk menyambangi dinas pariwisata Jambi atau biro wisata terlebih
dahulu, biar kamu nggak tersesat ya.. selamat menjelajahi Jambi..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar