Ada berbagai ideologi politik
didunia ini. Namun, ada satu satu ideologi yang berasal dari Indonesia yaitu
Marhaenisme.Paham Marhaenisme sendiri diciptakan oleh Founding Father sekaligus Presiden pertama Indonesia yaitu Soekarno.
Marhaenisme berasal dari kata Marhaen, orang yang ditemui oleh Soekarno saat
masih muda dulu. Konon Soekarno bertemu dengan Marhaen secara kebetulan ketika
sedang berjalan-jalan di daerah Cigereleng, Bandung. Dia melihat seorang petani
yang sedang menggarap sawah dan kemudian menghampirinya serta mengajaknya
bicara.
“Milik siapa tanah ini?” tanya
Soekarno.
“Saya,” jawab Marhaen
“Cangkul ini milik siapa?”
“Saya”
“Kalau peralatan-peralatan itu
semua milik siapa?”
“Punya saya.”
“Hasil panen yang kamu kerjakan
ini untuk siapa?”
“Untuk saya”
“Apakah itu cukup untuk keperluan
kamu?”
“Hasilnya pas-pasan untuk
mencukupi kehidupan kami.”
“Apakah kamu juga bekerja
menggarap tanah orang?”
“Tidak. Saya harus bekerja keras.
Semua tenaga saya untuk lahan saya sendiri.”
“Tapi kawan, hidup kamu dalam
kemiskinan?”
“Benar, saya hidup dalam
kemiskinan.”
Marhaen tidak menjual tenaga
kepada majikan sebagai seorang proletar. Marhaen memiliki alat-alat produksi
sendiri. Tapi, marhaen tetap miskin. Usaha taninya hanya untuk menyambung hidup
seraya tetap mempertahankan hartanya yang sepenggal itu. Ada jutaan manusia
semacam ini di Indonesia. “Marhaen tidak akan berubah menjadi pelopor dan
kekuatan revolusi kalau kesadarannya tidak dibangkitkan,” kata Soekarno.
Marhaen dijadikan simbol oleh
Soekarno untuk membangkitkan petani dan rakyat miskin. Ketika itu ia heran,
mengapa seseorang yang memiliki alat produksi sendiri malah miskin? Petani
inilah gambaran masyarakat Indonesia. Petani tersebut miskin karena sistem yang
ada yang membuat dia miskin. Jadi Marhaenisme merupakan ajaran Soekarno tentang
masyarat Indonesia seutuhnya. Masyarakat Indonesia yang menjadi fondasi bangsa
ini.
Marhaenisme merupakan sebuah
pemikiran ideologi yang membela kaum marhaen atau kaum yang dimiskinkan oleh
sistem. Konsep ini mungkin terlihat hampir sama dengan konsep marxisme yang
memperjuangkan kepentingan kaum proletar. Tapi marhaenisme memperjuangkan semua
lapisan masyarakat Indonesia yang tertindas oleh sistem penguasa. Marhaenisme
bukalanh suatu perlawanan terhadap ideologi Indonesia. Marhaenisme juga bukan
merupakan asas pemberontakan, tetapi merupakan cara berpikir rakyat dalam
berkehidupan Indonesia.
Sumber:
Penggalan buku Soekarno Biografi singkat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar