“Demi masa. Sesungguhnya manusia
berada dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling
menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran.” (QS. Al-Ashr
:1-3).
Manusia hidup adalah untuk suatu
tujuan, yaitu menyembah kepada Tuhan melalui berbagai cara. Namun ketika dalam
menjalani peran sebagai manusia , terkadang kita lupa akan tujuan penciptaan
kita yang sebenarnya dan terhanyut dalam tujuan yang semu. Tujuan semu dapat
diartikan sebagai tujuan yang hanya bersifat sementara, spontan dan tanpa visi. Atau dapat diartikan menggunakan
sumber daya yang dimiliki baik waktu, harta, dan ilmu hanya untuk kesia-siaan
sehingga membawa kerugian semata. Untuk itu, dalam kesadaran beragama manusia
dituntut berkewajiban menyisihkan harta 2,5 persen untuk diberikan kepada orang
lain yang membutuhkan. Lalu apakah keuntungan melakukan zakat? Padahal dengan
mengeluarkannya jelas-jelas harta kita berkurang?
Zakat sebagai Investasi di Dunia dan Akhirat
Agama islam terdiri dari 5 rukun
yang wajib dijalankan yaitu syahadat, shalat, puasa, zakat, dan haji. Mengutip
pendapat ulama, bila islam ibarat sebuah rumah, rukun pertama yaitu syahadat
mewakili sebuah fondasi agama,
shalat adalah tiang agama, puasa
adalah dinding agama, zakat
representasi ventilasi dan sanitasi,
sedangkan ibadah haji adalah atapnya.
Memahami urgensi zakat sebagai ventilasi dan sanitasi, bisa bayangkan bila
keadaan rumah kita tidak memilikinya. Rumah tanpa pintu dan jendela untuk
sirkulasi udara. Rumah tanpa selokan atau saluran air untuk membuang air kotor,
bisa bayangkan bagaimana akibatnya bagi sang penghuni? pengap, bau tidak sedap,
kuman, dan menimbulkan berkembangnya penyakit yang buruk bagi kesehatan.
“Setiap harta yang sudah dikeluaran zakatnya akan menjadi suci, bersih, baik, berkah, tumbuh dan berkembang.” (QS. at-Taubah : 103, dan ar-Ruum : 39)
Hal yang sama pula bila kita
lalai melaksanakan kewajiban zakat. Tidak jarang dalam hidup, sudah sekeras
apapun kita bekerja untuk mencari uang, sebanyak apapun yang kita hasilkan,
sebanyak itu pula yang kita habiskan. Selalu ada masalah yang menghinggapi baik
itu masalah kesehatan, kecelakaan atau kerugian karena ditipu orang dan
sebaginya. Sehingga membuat hati tak tenang, pengap, sesak, stres dan tekanan
psikologis yang lain. Disaat inilah manusia perlu menyadari bahwa harta yang
dicari bukan hak nya sendiri, melainkan ada hak orang lain untuk disampaikan.
Artinya hak mereka adalah kewajiban kita, dan menunaikan kewajiban dapat
mengurangi beban kita baik secara materiil maupun psikis.
Seperti halnya investasi yang
dapat kita petik untuk masa depan, zakat juga bisa bersifat investasi yang
menguntungkan. Karena didunia terdapat hukum alam siapa yang menanam pasti
menuai. Menanam kebaikan menuai kebaikan, siapa yang menolong akan ditolong dan
siapa yang memberi orang lain niscaya balasan Allah jauh lebih baik.
Manfaat zakat bagi diri sendiri
“Setiap harta yang sudah dikeluaran zakatnya akan menjadi suci, bersih, baik, berkah, tumbuh dan berkembang.” (QS. at-Taubah : 103, dan ar-Ruum : 39)
1. Membersihkan dan menumbuh-kembangkan harta
serta menjaga harta dari noda-noda dosa dengan keberkahan mentaati dan
mengagungkan perintah Allah SWT
2. Menyucikan jiwa dari noda bakhil, kikir dan
kerakusan serta ketamakan.
3. Menjauhkan
diri dari bencana dan musibah
4. Nikmat dan
rezeki yang diberikan semakin bertambah baik kesehatan, ilmu, maupun harta
Manfaat Zakat bagi masyarakat
1.
Zakat mendidik manusia untuk
memberikan jiwanya dari sifat kikir, tamak, sombong dan angkuh karena
kekayaannya.
2.
Zakat merupakan salah satu wahana untuk meratakan tingkat pendapatan
masyarakat terutama oleh kaum yang lemah yang sangat dirasakan manfaatnya.
3.
Zakat juga menghilangkan monopoli dan penumpukan harta pada sebagian
masyarakat, yang mengakibatkan kesenjangan social dan kecemburuan social.
4.
Dengan mengeluarkan zakat maka harta itu akan menjadi tumbuh, berkembang
dan barkah.
5.
Zakat juga akan menumbuhkan rasa
kasih sayang dan peduli terhadap sesama muslim, memberikan rasa optimism bagi
fikir miskin dan mendorong adanya sistem ekonomi yang berdasarkan kerja sama
dan tolong menolong.
Ternyata zakat memiliki berbagai
manfaat dan keutamaan baik bagi diri sendiri maupun masyarakat. Maka tunggu apa
lagi? Mari ber-zakat!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar